Medan, 23/11 (Antarasumut) - Realisasi investasi di Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan III 2016 sudah mencapai Rp4,95 triliun dengan terbesar masih tetap oleh Penanaman Modal Asing (PMA).
"Realisasi investasi Rp4,95 triliun itu masing-masing Rp3,82 triliun PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN) Rp1,12 triliun," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Purnama Dewi di Medan, Rabu.
Dari investasi itu, didominasi oleh sektor listrik, gas, dan air Rp1,49 triliun untuk PMA dan konstruksi Rp368,43 miliar pada PMDN.
Selain empat sektor itu, sektor perkebunan juga merupakan penyumbang investasi yang besar yakni senilai Rp823,38 miliar.
Disusul pertambangan Rp534,5 miliar, industri makanan Rp317,3 miliar serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp226,31 miliar.
Adapun negara yang berinvestasi terbesar untuk PMA berasal dari llMalaysia Rp1,21 triliun, disusul Jepang Rp1,2 triliun, Singapura Rp913 miliar, serta Hongkong dan Republik Rakyat Tiongkok Rp250,14 miliar.
Sedangkan untuk PMDN, selain konstruksi, ada industri kimia dan farmasi Rp288,26 miliar, industri makanan Rp260,41 miliar, hotel dan restoran Rp79,5 miliar serta transportasi, gudang, dan komunikasi Rp39,12 miliar.
Dia menjelaskan berdasarkan lokasi, PMA masih terbesar berinvestasi di Tapanuli Utara Rp1,19 triliun, disusul Langkat Rp988,33 miliar, Deliserdang Rp577,17 miliar, Tapanuli Selatan Rp475,43 miliar dan Medan Rp319,05 miliar.
Untuk PMDN yang terbesar masih dii Medan Rp1 trilun, kemudian di Kabupaten l Asahan Rp64,01 miliar, Deliserdang Rp38,85 miliar dan Labuhanbatu Rp8,57 miliar.
"Dengan pencapaian sebesar Rp4,95 triliun di triwulan III, maka total realisasi investasi Sumut hingga September 2016 mencapai Rp11,39 triliun," katanya.
Realisasi per September itu sudah mendekati target yang ditetapkan BKPM sebesar Rp12 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Realisasi investasi Rp4,95 triliun itu masing-masing Rp3,82 triliun PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN) Rp1,12 triliun," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Purnama Dewi di Medan, Rabu.
Dari investasi itu, didominasi oleh sektor listrik, gas, dan air Rp1,49 triliun untuk PMA dan konstruksi Rp368,43 miliar pada PMDN.
Selain empat sektor itu, sektor perkebunan juga merupakan penyumbang investasi yang besar yakni senilai Rp823,38 miliar.
Disusul pertambangan Rp534,5 miliar, industri makanan Rp317,3 miliar serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp226,31 miliar.
Adapun negara yang berinvestasi terbesar untuk PMA berasal dari llMalaysia Rp1,21 triliun, disusul Jepang Rp1,2 triliun, Singapura Rp913 miliar, serta Hongkong dan Republik Rakyat Tiongkok Rp250,14 miliar.
Sedangkan untuk PMDN, selain konstruksi, ada industri kimia dan farmasi Rp288,26 miliar, industri makanan Rp260,41 miliar, hotel dan restoran Rp79,5 miliar serta transportasi, gudang, dan komunikasi Rp39,12 miliar.
Dia menjelaskan berdasarkan lokasi, PMA masih terbesar berinvestasi di Tapanuli Utara Rp1,19 triliun, disusul Langkat Rp988,33 miliar, Deliserdang Rp577,17 miliar, Tapanuli Selatan Rp475,43 miliar dan Medan Rp319,05 miliar.
Untuk PMDN yang terbesar masih dii Medan Rp1 trilun, kemudian di Kabupaten l Asahan Rp64,01 miliar, Deliserdang Rp38,85 miliar dan Labuhanbatu Rp8,57 miliar.
"Dengan pencapaian sebesar Rp4,95 triliun di triwulan III, maka total realisasi investasi Sumut hingga September 2016 mencapai Rp11,39 triliun," katanya.
Realisasi per September itu sudah mendekati target yang ditetapkan BKPM sebesar Rp12 triliun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016