Medan, 5/5 (Antara) - Proyek pembangunan listrik, gas, dan air masih menjadi penyumbang terbesar pada investasi Penanaman Modal Asing atau PMA di Sumatera Utara pada triwulan I 2016.


Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut Purnama Dewi di Medan, Kamis, mengatakan, investasi di sektor listrik, gas, dan air mencapai Rp620,579 miliar dari total investasi PMA di Sumut pada  triwulan I 2016 yang sebesar Rp853,681 miliar.

  "Dominannya investasi di sektor itu bukan hanya karena memang proyek itu lagi banyak, tetapi juga karena nilai investasi untuk proyek tersebut juga besar," katanya.


Ia menyebutkan, dewasa ini untuk memenuhi ketersediaan energi listrik dan gas, pemerintah memang terus berupaya mengembangkan proyek tersebut antara lain dengan menawarkan ke PMA.


Investor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) adalah penanam modal terbesar di sektor itu, khususnya pembangkit listrik.


"Jadi tidak heran juga kalau RRT tercatat sebagai investor dengan investasi terbesar di Sumut pada triwulan I 2016," kata Purnama.


Investasi PMA dari RRT pada triwulan I 2016 sebesar Rp553, 809 miliar dari total investasi PMA Sumut yang mencapai Rp853,681 miliar.


"Diperkirakan sektor listrik, gas, dan air minum masih akan tetap menjadi investasi terbesar pada triwulan II mengingat masih banyak rencana pembangunan proyek itu," katanya.


Ia menambahkan, selain sektor listrik, gas, dan air minum, sektor terbesar di PMA adalah makanan, mineral non-logam, hotel, serta restoran dan perkebunan.


Setelah RRT, investor terbesar di Sumut adalah asal Singapura, Swiss, dan Malaysia. Adapun daerah proyek PMA terbanyak berada di Deliserdang, Medan dan Karo.

 "Pemprov Sumut memang terus berupaya meningkatkan investasi karena berdasarkan Renstra (Rencana Strategis) Pemerintah Provinsi Sumut, tahun ini investasi ditargetkan sebesar Rp12 triliun atau naik Rp2 triliun dari target 2015.

 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sendiri menargetkan investasi Sumut tahun 2016 lebih tinggi yakni Rp14 triliun.


"BPMP yakin target itu bisa dicapai karena selain PMA, investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) juga meningkat," katanya.


Hingga triwulan I 2016, realisasi investasi Sumut sudah mencapai Rp1,105 triliun dengan sumbangan terbesar dari PMA.


Pengamat ekonomi Sumut Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, gencarnya pemerintah pusat membangun infrastruktur, termasuk pembangkit listrik dan jaringan gas dalam dua tahun terakhir membantu peningkatan investasi di Sumut.


"Program pemerintah membangun infrastruktur merupakan langkah tepat karena bukan hanya dibutuhkan untuk meningkatkan investasi, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan," katanya.


Jumlah pengangguran yang di triwulan I 2016 naik sebanyak 7.000 harus segera ditangani untuk menghindari meningkatnya masalah sosial yang bisa berdampak negatif pada keamanan dan investasi.  

 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016