Medan, 29/5 (Antara) - Pemerintah Kota Medan menargetkan penurunan angka kemiskinan setiap tahunnya sebesar satu persen, " kata Sekretaris Daerah Kota Medan Syaiful Bahri, Jumat.
Hal itu ia katakan saat membuka sosialisasi Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015, di Balai Kota Medan.
Ia mengatakan penurunan angka kemiskinan tersebut bukanlah pekerjaan mudah, dan membutuhkan dukungan dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah,  swasta, maupun masyarakat.
"Yang lebih penting dari itu tentunya dibutuhkan dukungan data yang valid, akurat dan up to date. Artinya dengan adanya semua itu, diyakini semua upaya penangulangan kemiskinan dapat  dilakukan secara optimal," katanya.
Ia mengatakan berbagai program penanggulangan kemiskinan telah dikucurkan baik diklaster 1 berupa program perlindungan sosial berbasis rumah, klaster 2 berupa program pemberdayaan masyarakat berbasis kelompok.
Klaster 3 berupa bantuan kredit usaha rakyat dan klaster 4 berupa berbagai program penanggulangan kemiskinan lainnya serta berbagai bantuan perlindungan sosial seperti, kartu Indonesia sehat, beasiswa, jamkesmas dan raskin.
Menurut dia, yang menjadi pekerjaan rumah kedepan adalah munculnya protes dari berbagai pihak terkait tidak valid nya data masyarakat miskin penerima progran penanggulangan kemiskinan tersebut, akibat beberapa hal.
Kondisi ini mempengaruhi keberhasilan capaian progra-program penanggulangan kemiskinan, karena faktanya ada orang miskin yang seharusnya mendapatkan program namun tidak menerima dan merasakan manfaat dari program kemiskinan tersebut.
"Untuk menyikapi realitas ini, harus ada perubahan dengan melakukan pemutakhiran data secara berkala dengan melibatkan pemangku kepentingan yang berkompeten. Dengan data yang valid dan akurat, program penanggulangan kemkiskinan diharpkan akan efektif dan tepat sasaran," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan, Darwis Sitorus, mengatakan sosialisai PBDT 2015 itu serentak dilakukan di Indonesia yang di akan dimulai pertengan Juni sampai pertengah Juli 2015.
"Sebelum dilakukan pendataan di lapangan, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada berbagai kalangan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan PBDT," katanya.***4***

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015