Medan, 10/5 (Antarasumut) - Lulusan Akademi Pariwisata (Akpar) Medan siap bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku pada akhir 2015, serta persaingan global lainnya khususnya di bidang kepariwisataan.
Direktur Akpar Medan Faisal MM.Par, CHE, di Medan Minggu mengatakan, dalam upaya menyahuti permintan pasar terkait penyediaan tenaga kerja yang siap pakai, pihaknya terus melakukan berbagai pembenahan-pembenahan.
Baik infrastruktur sebagai pendukung perkuliahan, maupun kualitas tenaga pengajar serta kurikulum yang dinilai sangat penting dalam upaya menghasilkan lulusan yang siap pakai dan siap bersaing, bukan hanya ditingkat nasional, namun juga internasional.
Hal ini juga sesuai dengan visi satu-satunya akademi pariwisata negeri di Pulau Sumatera tersebut yakni pusat unggulan pendidikan vokasional bidang pariwisasta di ASEAN yang berkepribadian Indonesia tahun 2019.
Pola pengajaran yang diterapkan juga seimbang antara teori dan praktik lapangan dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan dunia kepariwisataan, baik dalam maupun luar negeri.
Lulusan Akpar juga mengantongi dua sertifikat yakni izajah akademis dan kompetensi, sekaligus menjadi jaminan bahwa kualitas SDM yang dihasilkan benar-benar siap pakai dan mampu bersaing dipasar global terutama di MEA.
"Intinya dengan berbagai program yang dilakukan, Akpar Medan menghasilkan SDM yang handal dibidangnya. Sekitar 27-30 persen lulusan Akpar Medan bekerja di berbagai negara dengan jabatan strategis di masing-masing perusahaan," katanya.
Akpar Medan sendiri saat ini memiliki tujuh program studi yakni Manajemen Divisi Kamar (MDK)yang menghasilkan tenaga profesional dengan keahlian mengelola operasional kantor depan dan tata graha atau housekeeping.
Prodi Manajemen Patiseri (MPI) yang menghasilkan tenaga profesional dengan keahlian pengolahan bahan makanan roti-kue secara profesional, dan lulusannya dapat bekerja sebagai koki pastry, akademis, dan wirausahawan di bidang kue dan roti.
Prodi Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata (MPP) yang mampu menghasilkan tenaga profesional dengan keahlian di bidang perencanaan dan pemasaran pariwisata dengan berbasis kemampuan konsep dan teknis dalam menajemen pariwisata.
Selanjutnya Prodi Manajemen Tata Hidangan (MTH), yang menghasilkan tenaga profesional dengan keahlian mengelola kegiatan operasional bidang penyajian makanan dan minuman secara profesional di restaurant maupun bar.
Prodi Manajemen Tata Boga (MTB) yang menghasilkan tenaga profesional dengan keahlian mengelola bahan makanan termasuk teknik pemasaran dan produksi makanan melalui teknologi informasi secara profesional.
Selanjutnya Prodi Majamen Usaha Perjalanan (MUP) yang menghasilkan tenaga profesional dengan keahlian mengelola kegiatan manajamen dan operasional di bidang usaha perjalanan wisata berbasis standar kompetensi di bidangnya.
Kemudian prodi Administrasi Hotel (ADH) yang menghasilkan tenaga profesional dengan keahlian mengelola usaha jasa akomodasi dengan handal, berkualitas, yang fokus terhadap pembelajaran pada empat pilar yakni produk, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015