Adiankoting, Sumut, 23/4 (Antara) – Sebanyak 3 unit bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pancurbatu, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), yang terdiri atas 1 unit rumah dinas guru dan 2 unit lokal siswa, terbakar, Kamis, sekitar pukul 17.00 Wib.
Peristiwa kebakaran yang diduga terjadi karena hubungan arus pendek itu, tidak menimbulkan korban jiwa. Besaran nilai kerugian yang timbul, hingga berita ini diturunkan juga belum berhasil diakumulasi.
“Kita masih mengecek penyebab kebakaran. Namun informasi yang kita himpun menyebutkan bahwa api berasa dari kabel listrik. Untuk itu kita akan mengirimkan sampel yang ada ke laboratorium,” terang Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu W Baringbing.
Kata Baringbing, berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, awal kebakaran yang terjadi di kawasan sekolah tersebut disulut api menyala dari salah satu kabel yang ada di rumah dinas guru yang menjadi salah satu sasaran amukan sijago merah. Api cepat menyebar dan melahap seluruh isi rumah.
“Saat ini pihak Kepolisian masih terus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Soal besaran kerugian yang timbul, hal itu belum dapat ditaksir. Yang pasti 2 gedung sekolah dan 1 unit rumah dinas guru, sudah tidak dapat digunakan lagi. Karena kebakaran berawal dari rumah dinas guru dan menyebar cepat ke gedung sekolah. Bahan bangunan semi permanen pada ketiga unit bangunan itu mempercepat penyebaran api. Sehingga warga yang berusaha memberikan pertolongan hanya dapat menyelamatkan penghuni rumah,” katanya.
Kobaran api dapat dipadamkan sekitar pukul 18.00 wib. Pasalnya jalur akses menuju lokasi kebakaran tidak begitu baik. Sehingga petugas pemadam kebakaran kewalahan untuk tidak dilokasi kejadian.
“Jaraknya memang sekitar 15 kilometer dari kawasan kota. Namun, kita menduga karena kondisi jalan yang rusak dan akses yang tidak baik maka kelancaran mobilisasi pemadaman menjadi agak terkendala,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Peristiwa kebakaran yang diduga terjadi karena hubungan arus pendek itu, tidak menimbulkan korban jiwa. Besaran nilai kerugian yang timbul, hingga berita ini diturunkan juga belum berhasil diakumulasi.
“Kita masih mengecek penyebab kebakaran. Namun informasi yang kita himpun menyebutkan bahwa api berasa dari kabel listrik. Untuk itu kita akan mengirimkan sampel yang ada ke laboratorium,” terang Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu W Baringbing.
Kata Baringbing, berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, awal kebakaran yang terjadi di kawasan sekolah tersebut disulut api menyala dari salah satu kabel yang ada di rumah dinas guru yang menjadi salah satu sasaran amukan sijago merah. Api cepat menyebar dan melahap seluruh isi rumah.
“Saat ini pihak Kepolisian masih terus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Soal besaran kerugian yang timbul, hal itu belum dapat ditaksir. Yang pasti 2 gedung sekolah dan 1 unit rumah dinas guru, sudah tidak dapat digunakan lagi. Karena kebakaran berawal dari rumah dinas guru dan menyebar cepat ke gedung sekolah. Bahan bangunan semi permanen pada ketiga unit bangunan itu mempercepat penyebaran api. Sehingga warga yang berusaha memberikan pertolongan hanya dapat menyelamatkan penghuni rumah,” katanya.
Kobaran api dapat dipadamkan sekitar pukul 18.00 wib. Pasalnya jalur akses menuju lokasi kebakaran tidak begitu baik. Sehingga petugas pemadam kebakaran kewalahan untuk tidak dilokasi kejadian.
“Jaraknya memang sekitar 15 kilometer dari kawasan kota. Namun, kita menduga karena kondisi jalan yang rusak dan akses yang tidak baik maka kelancaran mobilisasi pemadaman menjadi agak terkendala,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015