Oleh Juraidi

Medan, 7/3 (Antara) - Sebanyak 137 atlet junior dan senior wushu kelas sanda dari sebelas kabupaten/kota di Sumatera Utara bersaing menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Dearah Wushu Sanda di GOR Samudara Medan, 6-9 Maret.

Ketua Bidang Organisasi Wushu Indonesia (WI) Sumatera Utara Syakiruddin di Medan, Jumat, mengatakan perkembangan wushu di Sumatera Utara khususnya kelas sanda dalam beberapa tahun belakangan ini terus mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Salah satu bukti bahwa wushu, khususnya sanda, terus berkembang di antaranya adalah saat ini sudah ada 11 pengcab wushu di Sumatera Utara, yang tentunya juga diiringi dengan bertambahnya jumlah atlet di daerah-daerah.

Dengan terus bertambahnya jumlah atlet ini, tentunya hal yang sangat menggembirakan karena proses regenerasi juga terus berjalan, yang artinya sumatera Utara tidak akan pernah kekurangan bibit-bibit atlet berbakat dan siap mengukir prestasi.

Atlet wushu Sumut juga telah membuktikan perannya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2012 di Pekanbaru lalu, yakni berhasil menyumbangkan enam medali untuk Sumut dan tiga medali diantaranya diraih dari nomor sanda.

"Prestasi ini harus bisa diulang pada PON tahun 2016 di Jawa Barat, dan persiapan untuk itu tentunya harus dimulai dari sekarang, di antaranya melalui kejurda yang kami gelar hari ini," kata Sekretaris Dispora Sumut.

Kepada para atlet, ia juga meminta karena kejurda ini merupakan seleksi untuk mengikuti kejurnas, maka diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

"Ini adalah salah satu proses untuk mencapai puncak. Kepada para pelatih juga diminta untuk terus membimbing anak asuhnya agar nanti mampu menjadi atlet berprestasi dan menjadi kebanggan daerah seperti yang telah ditunjukkan atlet-atlet senior lainnya yang lebih dahulu mengukir prestasi," katanya.

Sementara Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut Agung Sunarno mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada WI Sumut yang telah berhasil melahirkan atlet-atlet berprestasi dan menjadi kebanggan daerah itu di beberapa kejuaraan bertaraf nasional.

Ia juga berharap ke depan kalau bisa lebih banyak lagi digelar berbagai kejuraan, sehingga kemampuan dan jam terbang atlet semakin terasah, karena tanpa adanya pertandingan atlet tidak akan tahu sudah sejauh mana kemajauan yang dicapainya selama menjalani latihan.

"Sumut ke depan harus bisa merajai wushu di Indonesia dan ini merupakan tantangan bagi kita semua bagaimana ini bisa diwujudkan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Kejurda Bahtiar Marpaung mengatakan kejuaraan tersebut diikuti sebanyak 137 atlet wushu sanda masing-masing 78 atlet junior dan 59 senior dari sebelas kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Para atlet tersebut masing-masing berasal dari Tanah Karo sebanyak 18 atlet (9 junior, 9 senior), Medan 11 atlet (5 junior, 6 senior), Pematang Siantar 11 atlet (8 junior, 3 senior), Simalungun 15 atlet (9 junior, 6 senior), Sibolga 14 atlet (7 junior, 7 senior).

Kemudian Toba Samosir sebanyak 14 atlet (10 junior, 4 senior), Samosir 19 atlet (10 junior, 9 senior), Humbahas 11 atlet (8 junior, 3 senior), Tapanuli Utara 11 atlet (4 junior, 7 senior), Dairi 4 junior, Asahan 9 atlet (4 junior, 5 senior).

"Kejurda ini merupakan seleksi penetapan atlet persiapan kejurnas mendatang," katanya. (KR-JRD)

Pewarta: Juraidi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014