Medan, 24/2 (Antara) - Nilai ekspor Sumatera Utara ke China pada 2012 naik 4,09 persen, sekalipun di tengah terjadinya penurunan yang cukup besar pada total ekspor nonmigas daerah itu, kata Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Suharno.
"Dari sebesar 1,021 miliar dolar AS pada tahun 2011 menjadi 1,062 miliar dolar AS pada tahun 2012," jelas Suharno di Medan, Minggu.
Kenaikan nilai ekspor ke China itu mengejutkan karena hanya terjadi ke negara tersebut dan di tengah menurunnya total nilai ekspor Sumut yang cukup besar atau 12,54 persen.
Pada periode Januari-Desember 2012, devisa Sumut tinggal 10,393 miliar dolar AS dari 2011 yang sudah 11,883 miliar dolar AS..
Kenaikan nilai ekspor Sumut ke China itu antara lain dipicu oleh masih meningkatnya ekspor berbagai barang ke negara itu khususnya minyak sawit mentah atau CPO.
Sementara itu, Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut BP Rambe menyebutkan bahwa tahun ini ekspor ke China masih memungkinkan naik lagi.
Salah satu pemicu kenaikan ekspor ke negara itu berasal dari ekspor CP0 dan karet.
Hingga pada awal tahun 2013 importir China masih gencar meminta CPO dan karet ke Sumut.
Bahkan banyak pengusaha China yang ingin berinvestasi di Sumut dengan bisnis produk yang dibutuhkan negara itu, seperti barang jadi dari sawit.
"Jadi peluang naiknya ekspor Sumut ke China pada tahun ini memang masih cukup memungkinkan," katanya..***3*** (T.E016/B/Farochah/Farochah) 24-02-2013 11:47:36