Sergai (ANTARA) - Gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem diperairan Serdang Bedagai (Sergai) mengakibatkan 6 nelayan tradisional dihantam badai empat orang selamat satu ditemukan tewas dan satu nelayan masih dalam pencarian.
Empat nelayan selamat Hermansyah (35), Said Safaruddin (38), Ridwan (38) dan Mansah (32) ke empatnya warga Dusun I Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai. Sedangkan nelayan tewas Amhar alias Ayong (47), warga Dusun III, Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin dan satu nelayan yang masih hilang Waliadi alias Adi Jawa (43), warga Dusun IV Desa Pekan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai.
Ayong dilaporkan tenggelam setelah sampan motor yang dikemudikannya karam dihantam ombak besar di muara Babangan Pantai Cermin, sekitar satu mil dari bibir pantai, Kamis (23/10/2024) sekitar pukul 18.00 WIB. Begitu juga nelayan Adi Jawa di perairan Pantai Sendang, Teluk Mengkudu.
Kasat Pol Airud Polres Sergai AKP P Sitinjak Jumat (24/10/2025) mengatakan ada enam nelayan di tiga lokasi dihantam badai. Di perairan Desa Bagan Kuala, Tanjung Beringin empat nelayan sempat hilang, namun berhasil ditemukan dengan selamat
Selanjutnya nelayan Pantai Cermin ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, dan saat ini masih dalam proses pencarian satu orang nelayan Desa Pekan Sialang Buah yang juga hilang di perairan Sialang buah.
"Jenazah korban ditemukan oleh nelayan setempat di bibir Pantai Indosat, sekitar satu mil dari lokasi awal kapal karam. Korban kemudian dievakuasi ke rumah duka dan pihak keluarga menolak dilakukan visum," ujar AKP P Sitinjak.
Pencarian korban melibatkan Sat Pol Airud Polres Sergai, Polsek Pantai Cermin, TNI Koramil, serta puluhan nelayan, dengan menggunakan perahu nelayan dan penyisiran manual di sepanjang garis pantai.
Menurut keterangan warga, kecelakaan laut itu terjadi sekitar satu kilometer dari bibir pantai saat korban dalam perjalanan pulang menuju tangkahan.
"Korban sempat terlihat berpegangan pada tutup fiber ikan dan memakai jaket pelampung, tapi arus kuat menyeretnya hingga hilang dari pandangan," ujar seorang nelayan setempat.
Sementara itu Hermansyah nelayan Desa Bagan Kuala yang selamat mengatakan, saat itu cuaca buruk disertai ombak tinggi. Ia yang menuju pulang dihantam ombak lalu kapal terbalik dan karam. Beruntung ia diselamatkan rekan sesama nelayan.
" Kami ada empat nelayan, semua kapal kami karam dan saat ini masih melakukan pencarian terhadap kapal yang karam" papar Hermansyah.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan dari Basarnas Medan, TNI AL, Polairud, dan nelayan setempat masih melakukan pencarian di perairan Sialang Buah menggunakan perahu karet LCR.
