Madina (ANTARA) - Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution menegaskan pentingnya tertib administrasi dalam mendukung percepatan pembangunan di tingkat desa. Hal itu disampaikannya saat menghadiri evaluasi pelaksanaan tertib administrasi PKK di Desa Widodaren, Kecamatan Sinunukan, Kamis (16/10).
Menurut Atika, tertib administrasi bukan sekadar lomba yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), melainkan bagian penting dalam tata kelola pemerintahan desa yang efektif.
"Terkadang anggaran tidak turun karena administrasi yang belum lengkap. Kita bisa mendapat rapor merah atau kuning gara-gara laporan administrasi yang tidak disampaikan,” ujarnya.
Atika berharap ketertiban administrasi di Desa Widodaren tidak hanya diterapkan saat mengikuti lomba, tetapi menjadi kebiasaan berkelanjutan. Ia juga mendorong desa lain di Kabupaten Madina menjadikan Widodaren sebagai contoh dalam pengelolaan administrasi yang baik.
"Mudah-mudahan mulai hari ini, desa-desa lain bisa mencontoh atau melakukan studi tiru ke Desa Widodaren,” katanya.
Atika menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Provinsi Sumatera Utara yang telah menetapkan Desa Widodaren sebagai salah satu desa binaan. Ia berharap desa tersebut dapat masuk tiga besar sehingga bisa mewakili Sumut di tingkat nasional.
Sementara itu, Staf Ahli III TP PKK Sumut, Hardianto menjelaskan kegiatan evaluasi merupakan rangkaian dari supervisi, bimbingan, dan monitoring yang telah dilakukan sebelumnya.
"Kami dari provinsi memberikan arahan dan bimbingan terkait tertib administrasi kepada desa-desa se-Sumatera Utara. Hari ini kami memastikan apakah yang dilaporkan benar-benar dijalankan oleh TP PKK Desa Widodaren,” katanya.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumut itu juga meminta camat dan kepala desa untuk terus mendampingi kader PKK agar pelaksanaan tertib administrasi semakin kuat dan dapat menjadi percontohan bagi desa lain.
"Kalau ada lomba-lomba PKK untuk tertib administrasi, nanti bisa belajar langsung ke Desa Widodaren,” ujarnya.
Diketahui, pada tahun 2025 Pemerintah Kabupaten Madina mengirimkan lima desa untuk mengikuti lima kategori lomba PKK tingkat Provinsi Sumut. Dari jumlah itu, dua desa masuk enam besar, yakni Desa Widodaren (kategori Tertib Administrasi) dan Desa Adianjior (kategori Aku Hatinya PKK).
Dalam kegiatan tersebut, Wabup Atika turut didampingi Kepala Dinas PMD Madina, Irsal Pariadi, Plt Kepala Dinas PUPR, Elpi Yanti Harahap, serta para camat dari Sinunukan, Natal, Ranto Baek, dan Linggabayu.
