Medan (ANTARA) - Basarnas Medan bersama pemangku kebijakan terkait mengevakusi para penumpang pesawat Saudia Arabia SVA-5688 yang diduga mendapat ancaman bom.
Kepala Kantor Basarnas Medan Hery Marantika mengatakan bahwa pihaknya menurunkan personel siaga darurat ke area bandara untuk berkoordinasi dengan unsur pengamanan setelah mendapat informasi adanya ancaman bom tersebut.
“Kami mengerahkan personel dari Kantor SAR Medan untuk bersiaga di Kualanamu sebagai bagian dari rencana kontinjensi dalam penanganan kondisi darurat di wilayah kerja kami," ujar Hery Marantika dalam keterangan resmi, di Medan, Sabtu.
Dia mengatakan para penumpang yang merupakan jamaah haji asal Surabaya, Jawa Timur, itu telah dievakuasi ke ruang tunggu terminal internasional dengan aman.
"Meskipun ancaman tersebut masih terus dilakukan pemeriksaan guna pembuktian. Kesiapsiagaan dan koordinasi lintas instansi tetap kami jalankan dengan maksimal," kata dia.
Kendati tengah dilakukan pemeriksaan, Hery menegaskan bahwa personelnya tetap bersiaga hingga proses penanganan benar-benar dinyatakan selesai oleh pihak berwenang.
"Kami berkoordinasi dengan unsur pengamanan lainnya seperti TNI AU, Polri, Tim Gegana Brimob, Avsec, dan otoritas Bandara Kualanamu," sebut dia.
Pesawat maskapai Saudi Arabia SVA-5688 rute Jeddah- Surabaya dilaporkan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kulanamu Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu pagi.
"Hari ini pukul 09.27 WIB, telah mendarat satu penerbangan dialihkan di Bandara Internasional Kualanamu," ujar Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi Nugroho.
Pesawat nomor penerbangan SV5688 itu, lanjut dia, melayani rute Jeddah-Surabaya terpaksa mengalihkan pendaratan sebagai langkah teknis menjamin keselamatan penerbangan.
Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik sesuai prosedur yang berlaku.