Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyatakan, Indonesia resmi mencatatkan sejarah baru dunia lari lintas alam Trail of the Kings - Lake Toba oleh Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) Seri Dunia 2025.
"Dari keberhasilan penyelenggaraan Trail of the Kings Zero Edition 2024, kami berkomitmen untuk mengulang. Bahkan meningkatkan keberhasilan itu dalam skala global melalui penyelenggaraan Trail of the Kings - Lake Toba by UTMB," ucap Bobby usai penandatanganan kerja sama UTMB Word Series 2025 di Medan, Rabu.
Gubernur mengatakan, bahwa Trail of the Kings - Lake Toba oleh UTMB seri dunia 2025 ini sebagai satu-satunya ajang berlisensi Ultra-Trail du Mont-Blanc di Indonesia.
Ajang berskala internasional ini digelar di Pulau Samosir merupakan kawasan Danau Toba dengan lima kategori lomba 5K, 10K, 28K, 60K, dan 100K di Pulau Samosir, Sumatera Utara pada 17-19 Oktober 2025.
Sekitar 2.200 pelari dari 25 negara ditargetkan akan mengikuti dan menjadikan Trail of the Kings - Lake Toba UTMB ini sebagai salah satu ajang olahraga wisata terbesar di Indonesia.
"Bahkan ajang ini merupakan satu satunya di Indonesia. Sedangkan yang membedakan ajang ini di luar negeri, Pemprov Sumut akan mengenalkan keindahan alam dan budaya Sumatera Utara," jelas Bobby.
Gubernur juga menegaskan, bahwa Trail of the Kings - Lake Toba oleh UTMB seri dunia 2025 menjadi momentum penting bagi promosi daerah, terutama kawasan Danau Toba.
UTMB merupakan ajang lari lintas alam bergengsi yang pertama kali digelar di Prancis pada 2003 dan kini dikenal salah satu kompetisi lari lintas alam paling prestisius di dunia.
"Sebagai salah satu dari 54 seri resmi UTMB di dunia. Ajang ini diharapkan bisa menarik wisatawan mancanegara, mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, serta mengangkat Danau Toba sebagai simbol kebangkitan olahraga wisata di Indonesia," tutur Bobby.
Direktur Pelaksana Asia World Triathlon Corporation Jeffrey Edwards menyebutkan, bahwa kekayaan lanskap Danau Toba menjadikan ajang ini sangat istimewa.
"Lanskap Danau Toba memberikan pengalaman berlari yang unik, dan atmosfer lokal yang kuat memberi Trail of the Kings nilai tambah tidak dimiliki oleh ajang trail run lain," katanya.
Sebagai komitmen lintas sektor, ditandatangani tiga dokumen penting nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Sumut dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Kemudian, surat minat UTMB, dan perjanjian kerja sama antara Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Provinsi Sumut dengan PT Cipta Aksi Bersama (Cration) sebagai pelaksana kegiatan.
Pada kesempatan itu juga diluncurkan logo resmi Trail of the Kings - Lake Toba oleh UTMB seri dunia 2025, dan kampanye destinasi "North Sumatra The Majestic Escape".
Plt Kepala Disbudparekraf Provinsi Sumut Dikky Anugerah menyebutkan, kampanye North Sumatera The Majestic Escape menjadi pintu masuk kolaborasi UMKM, komunitas lokal, dan pelaku ekonomi kreatif.
"Trail of the Kings - Lake Toba by UTMB bukan hanya ajang olahraga, melainkan sebuah perjalanan spiritual dan historis. Nama Trail of The Kings merujuk pada warisan masyarakat batak sebagai pelopor perintis jalur kehidupan di medan terjal," paparnya.
Direktur Utama BPODT Jimmy Panjaitan menyampaikan rasa bangganya karena Danau Toba menjadi lokasi lomba lari lintas alam tingkat dunia.
"Ini merupakan kesempatan besar untuk mempromosikan pariwisata Pulau Samosir, Danau Toba ke tingkat global. Ajang ini juga memberi dampak langsung bagi masyarakat sekitar Danau Toba," tutur dia.
"Peningkatan kunjungan wisatawan diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi dari sektor transportasi, kuliner, penginapan hingga produk kerajinan lokal," ungkap Jimmy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Sumut: Indonesia catatkan sejarah baru lari lintas alam dunia