Medan (ANTARA) - Pengurus Komite Olahraga Nasional (KONI) Sumatera Utara periode 2025-2029 menandatangani pakta Integritas sebagai bentuk keseriusan dalam menjalankan amanah organisasi empat tahun ke depan dalam upaya memajukan olahraga di daerah itu.
Ketua KONI Sumut Kolonel TNI (Purn) Hatunggal Siregar di Medan, Selasa, berharap semua pengurus mengutamakan kebersamaan dalam menjalankan amanah organisasi demi mewujudkan satu tekad untuk semakin memajukan olahraga Sumatera Utara, khususnya untuk menghadapi PON 2028 di NTT dan NTB.
"Yang tak kalah penting adalah bagaimana kita bisa menjaga harmonisasi dengan semua pihak, baik pengprov cabor olahraga, pemerintah daerah, dan lainnya. Mari kita berikan kontribusi secara maksimal untuk KONI yang tentu muaranya adalah untuk kejayaan olahraga Sumatera Utara," katanya.
Dalam penyusunan kepengurusan KONI Sumut periode 2025-2029, pihaknya merasa perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya dengan perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Sumatera Utara (USU), STOK Bina Guna dan lainnya. Untuk itu, beberapa nama yang masuk dalam jajaran kepengurusan merupakan rekomendasi dari rektor berbagai perguruan tinggi itu.
Selain itu koordinasi juga dilakukan dengan lembaga lainnya seperti Dirut Bank Sumut, inspektorat, PTP sehingga penyusunan nama-nama yang masuk jajaran kepengurusan hampir tiga minggu.
"Apa yang kita buat ini tentunya belum memuaskan semua pihak karena ada beberapa nama yang tak bisa kami masukkan dalam kepengurusan. Besar harapan kami kita semua solid dalam menjalankan amanah untuk empat tahun mendatang," katanya.
Ia juga menyebutkan sudah bertemu dengan sejumlah ketua pengprov cabang olah raga untuk mencari masukan terkait apa yang menjadi urgensi untuk persiapan menghadapi PON mendatang, khususnya sarana dan prasarana yang dipakai saat PON lalu.
Dalam jajaran pengurus baru, terdapat Waketum IV yang membidangi mobilisasi sumber daya, sarana dan prasarana, kerja sama dalam dan luar negeri.
Bidang ini dinilai cukup penting karena terkait dengan perawatan dan pemanfaatan sarana dan prasaran PON lalu, agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan olahraga Sumatera Utara.
"Jangan sampai terbengkalai, apalagi beberapa venue sudah bertaraf internasional. Mengenai itu tentunya kita harus meningkatkan koordinasi dengan Dispora Sumut. Apalagi ada rencana dari Guberbur Sumut akan membuat kawasan Sport Center di Desa Sena, Deli Serdang menjadi Sport City," katanya.
Ia menyebut, tugas untuk mempertahankan peringkat empat di PON mendatang cukup sulit terlebih dengan adanya efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah. "Itu menjadi PR kita semua bagaimana bisa menerobosnya. Saya yakin dengan kerja sama kita semuanya, persoalan itu akan dapat diatasi," tutupnya.