Medan (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara meminta aparat penegak hukum di wilayah itu untuk meningkatkan keamanan pada kegiatan subuh guna mencegah tawuran di bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga merespons maraknya tawuran yang kerap terjadi pada kegiatan subuh atau yang dikenal dengan sebutan asmara subuh di bulan suci Ramadhan di Kota Medan.
"Tentu kami mendorong pihak kepolisian untuk betul-betul pengamanannya di asmara subuh," ujar Ihwan Ritonga, di Medan, Senin.
Menurutnya, kegiatan subuh atau asmara subuh dinilai kurang memberikan manfaat yang positif bagi generasi muda. Dia mengatakan kegiatan tersebut malah dimanfaatkan dengan kegiatan yang negatif yang mengganggu ketertiban masyarakat.
"Karena asal muasal itu di asmara subuh itu sehingga terjadi kumpul-kumpul sekelompok sehingga menjadi tawuran-tawuran," kata dia.
Oleh karena itu, dia meminta agar aparat penegak hukum untuk meningkatkan patroli di wilayah-wilayah yang cukup rawan serta wilayah-wilayah strategis tempat generasi muda berkumpul.
Dia berharap dengan adanya patroli tersebut dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini.
"Kami mendorong agar teman-teman kepolisan lebih giat melakukan patroli khususnya di kegiatan malam hari, kemudian di pagi hari karena ini dalam kondisi Ramadhan," ujarnya.
Sementara Wali Kota Medan Rico Tri Putra Waas mengatakan pemerintah Kota Medan bersama pemangku kebijakan terkait mengintensifkan patroli kegiatan subuh guna menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
"Patroli yang dilakukan bersama tim gabungan pemantauan dan pencegahan asmara subuh itu bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman khususnya umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa," ujar Rico.