Medan (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara (Sumut) memasok listrik selama 24 jam di Desa Hiliadolowa, Kecamatan Aramo, Kabupaten Nias Selatan, yang merupakan wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Kehadiran listrik di Desa Hiliadolowa bagian dari upaya PLN dalam mewujudkan pemerataan akses energi yang menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pembangunan daerah," ujar General Manager PLN UID Sumut Agus Kuswardoyo, di Medan, Selasa.
Agus mengatakan, pihaknya telah berhasil membangun infrastruktur listrik yang terdiri dari jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 300 meter, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 1.650 meter, serta satu unit trafo berkapasitas 50 kVA.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari pembangunan jaringan listrik tersebut sekitar 40 dari 52 rumah di Desa Hiliadolowa sudah terpasang kWh meter dan menikmati pasokan listrik dari PLN tersebut.
"Dengan adanya listrik di Desa Hiliadolowa, bukti nyata dari upaya pihaknya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya.
Karena, bukan hanya sebagai sumber penerangan, tapi juga sebagai membuka peluang ekonomi dan sosial yang lebih luas bagi masyarakat setempat.
PLN akan terus mempercepat proses pembangunan infrastruktur listrik di wilayah Kepulauan Nias dan daerah lainnya di Sumut, guna mendukung agenda pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami memiliki tanggung jawab tidak hanya menyediakan listrik, tapi juga untuk memastikan bahwa setiap masyarakat termasuk yang berada di daerah terisolasi sekalipun dapat merasakan manfaat dari listrik ini untuk mendukung kehidupan keseharian masyarakat," ujar Agus.
Keberhasilan PLN dalam menerangi Desa Hiliadolowa menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik, bahkan di wilayah-wilayah yang paling sulit dijangkau sekalipun.
Pembangunan infrastruktur listrik ini tidak hanya memberikan penerangan, tapi juga harapan baru bagi masyarakat di daerah 3T untuk berkembang dan maju ke depannya.