Padangsidimpuan (ANTARA) - Pj. Wali Kota Padangsidimpuan, H. Timur Tumanggor, S.Sos., M.AP., menghadiri Rapat Koordinasi (rakor) dalam rangka mendukung ketahanan pangan (ketapang) di wilayah Kota Padangsidimpuan guna menyukseskan program asta cita Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Polres Kota Padangsidimpuan Kamis (30/1), turut dihadir para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat se-Kota Padangsidimpuan, kepala desa, serta kelompok tani.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Padangsidimpuan Timur Tumanggor menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolres Padangsidimpuan atas dukungannya dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi merupakan tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa program yang dijalankan oleh Kapolres Padangsidimpuan untuk meningkatkan ketahanan pangan bukan hanya tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
"Dengan adanya rapat koordinasi ini, saya berharap program-program yang disusun dapat membangkitkan kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Swasembada pangan diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di kota yang kita cintai ini," tutupnya.
Sementara itu sambutan Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna menyampaikan bahwa Guna mempercepat akselerasi swasembada pangan, khususnya di Kota Padangsidimpuan, pihaknya telah mencanangkan program 1 Polisi 1 Desa. Kemudian, berbagai program lain seperti, perkarangan bergizi, pemanfaatan lahan produktif, pengawasan distribusi pangan, dan penaburan benih ikan.
“Dalam rapat ini terlahir satu visi dan misi yang sama untuk mewujudkan swasembada pangan. Dan, hasil rapat tadi, kita sepakat akan membuat Satgas Pangan gabungan,” ucap Wira.
Tidak hanya itu, suksesi ketahanan pangan ini nanti, akan melibatkan semua pihak, termasuk, kata Kapolres, insan media di Padangsidimpuan. Agar, dalam penerapannya nanti, bisa berjalan dengan baik dari hulu sampai ke hilir.
Atau dari proses pengadaan bibit, pupuk, hingga proses penanaman, pengelolaan, pendistribusian dan pemasaran hasil produk nanti. Sehingga, semua bisa berjalan dengan baik dan benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.