Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Muryanto Amin mengatakan, penambahan dosen bergelar guru besar sangat penting sebagai upaya perguruan tinggi tersebut guna mewujudkan program internasionalisasi kampus.
"Penambahan jumlah guru besar itu, memiliki arti yang sangat penting bagi Universitas Sumatera Utara berkaitan dengan program internasionalisasi kampus menuju peringkat 500 universitas berkelas dunia versi QS dan THE," katanya di Medan, Jumat.
Hal itu ia sampaikan pada pengukuhan tujuh guru besar tetap USU untuk berbagai disiplin ilmu yakni Prof. Dr. Marpongahtun, Prof. Dr. Minto Supeno, Prof. dr. Rahayu Lubis, Prof. Dr. Nurman Achmad, Prof. Dr. Kiki Nurtjahja, Prof. Ir. Etti Sudaryati dan Prof. Dra. Nurmaini.
Ia mengatakan tantangan yang sedang dihadapi saat ini adalah memenuhi indikator kinerja mencapai peringkat universitas kelas dunia dari 1.201 QS menuju 500 QS WUR.
Setiap guru besar Universitas Sumatera Utara, harus berperan meningkatkan reputasi kampus dalam komunitas akademik internasional.
Reputasi Universitas Sumatera Utara akan meningkat jika, guru besar menjadi pioneer menghasilkan pembelajaran, riset, dan pengabdian masyarakat yang kolaboratif serta diakui oleh kolega akademik internasionalnya.
Menjadi visiting lecture, menggandeng dosen asing mengasuh mata kuliah bersama, publikasi riset kolaboratif di jurnal internasional terindeks, dan menerapkan inovasi hasil riset bersama di industri menjadi bagian yang sangat penting harus dilakukan oleh seorang guru besar untuk meningkatkan reputasi dirinya sekaligus Universitas Sumatera Utara.
Ia mengatakan pihaknya menetapkan rekomendasi penting di tahun 2024 yaitu menambah jumlah akreditasi internasional program studi untuk memenuhi standar internasional dalam layanan tridarma di Universitas Sumatera Utara.
Inovasi pembelajaran harus dilakukan melalui inovasi kurikulum, terutama untuk memberikan ruang kepada mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan yang sesuai dengan
kebutuhan industri.
Dosen harus memiliki inovasi hasil riset dan pengabdian masyarakat yang diarahkan memberi solusi kebijakan pemerintah Presiden Prabowo yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi melalui kolaborasi dengan seluruh masyarakat.
Dosen dalam jabatan fungsional tertinggi sebagai guru besar memiliki tugas yang lebih besar ketimbang dosen lainnya.
"Adaptasi tugas tridarma yang harus dilakukan oleh guru besar adalah mereview kurikukum yang berjalan linier dengan riset dan pengabdian masyarakat, menyesuaikan indikator dalam standar internasional, dan terbiasa menggunakan teknologi digital," katanya.