Karo (ANTARA) -
Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution menyiapkan solusi atas segudang masalah yang diadukan warga Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Di Tanah Karo ini pak, pungutan liar banyak kali, misalnya (biaya) sampah (dimintai) preman. Mohon bapak bisa menyelesaikan ini," ucap Siti Habibah saat berdialog dengan Bobby, di Kabanjahe, Karo, Jumat (15/11).
Pihaknya mengaku merupakan warga Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe, Karo yang keseharian bekerja sebagai pedagang kaki lima.
Kemudian, persoalan tingginya biaya pendidikan mohon diberikan bantuan, dan maraknya penyalahgunaan narkoba yang harus menjadi prioritas untuk diselesaikan.
"Narkoba di sini juga mengerikan, pak. Ini harus benar-benar bisa diatasi. Semoga Allah menjadikan Pak Bobby dan Pak Surya pemimpin di Sumut ini supaya bisa menyelesaikan masalah ini," kata Siti.
Irwan Barus, warga Desa Kaban berprofesi sebagai petani mengatakan, bahwa petani di kabupaten ini sedang dalam kesusahan karena harga jual hasil pertanian anjlok.
Sedangkan biaya produksi melambung, sehingga diharapkan calon Gubernur Sumut nomor urut 1 bisa mengatasi hal tersebut.
"Harga pupuk, obat, itu mahal. Kami petani ini sangat merana, pak. Apalagi harga jual tidak sesuai dengan modalnya, pak. Bibit juga banyak yang tidak unggul atau bibit palsu. Mohon diselesaikan masalah ini, pak," tutur Irwan.
Menanggapi pengaduan warga Karo itu, Bobby mengatakan seorang gubernur telah diberikan fasilitas menyelesaikan masalah-masalah ini.
Tak hanya fasilitas, lanjut dia, pemerintah provinsi juga diberikan anggaran untuk mewujudkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi gubernur, disuruh kerja harus mau. Menyelesaikan masalah harus mau karena gubernur itu sudah diberikan fasilitas langkap, dan pemerintahannya sudah diberikan anggaran," tutur dia.
Menurutnya, pemerintah harus selalu hadir pada setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan tidak boleh absen pada masalah-masalah dialami masyarakatnya.
"Kalau misalnya kurang pupuk, di situ hadir pemerintah provinsi dan kabupaten untuk memastikan suplai pupuknya. Kalau harga mahal di situ hadir pemerintah mensubsidi. Harga jual petani murah saat masa panen raya, pemerintah harus memestikan harga terjaga," kata Bobby.