Medan (ANTARA) -
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Bobby Nasution-Surya nomor urut 1 mengungguli jauh atas rivalnya Edy Rahmayadi-Hasan Basri nomor urut 2 dalam debat publik.
Pasangan ini mampu menguasai seluruh segmen dan materi yang bertemakan 'Pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat' debat publik pertama digelar KPU Sumut, di Medan, Rabu (30/10) malam.
"Dari tampilan saja, terlihat aura kolaborasi Bobby-Surya dan keseriusan menghadapi debat. Sejuk dan menyejukkan, tapi tegas programnya," ungkap Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Panjaitan, di Medan, Kamis (31/10).
Selama debat berlangsung, lanjut dia, substansi yang disampaikan Bobby-Surya juga paling tepat karena mudah dicerna masyarakat Sumatera Utara sesuai tema yang diajukan oleh panelis.
"Kami mempersiapkan materi debat dua hari penuh sebelum hari H. Keseriusan persiapan itu, terlihat dengan terang benderang tadi malam dari hasil tampilan mereka berdua," paparnya.
"Saya juga sempat menyampaikan saran kepada KPU Sumut agar 'time pengingat' terakhir mulai dihitung angka 6 menjadi angka 10 agar pasangan calon mempersiapkan untuk mengakhiri paparan," kata Hinca.
Pihaknya memberikan catatan kepada Ketua KPU Sumut Agus Arifin agar tata tertib debat dijunjung tinggi selama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut berbicara.
Pasalnya Bobby sempat terhenti dalam menjawab pertanyaan rival akibat gangguan berupa teriakan para pendukung pasangan calon Edy-Hasan nomor urut 2.
"Saya berharap di debat kedua dan ketiga lebih tertib lagi, sehingga kedua pasangan calon tidak terganggu. Pikiran yang disampaikan utuh, dan masyarakat dapat menangkapnya," tutur anggota DPR RI dari Partai Demokrat ini.
Sekretaris Relawan Lentera Kasih Bobby-Surya, Gito Pardede menilai pasangan calon Edy Rahmayadi terlihat tidak menguasai debat, terutama program UHC disampaikan Bobby tidak ditanggapi serius.
"Edy malah berkilah, bahwa persoalan kesehatan bisa dikover BPJS (Kesehatan). Ini kan kelihatan ketidakpahaman beliau soal sektor kesehatan," sebut aktivis Kristen ini.
Pihaknya menyebut, program UHC diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu supaya bisa mendapat layanan kesehatan walau tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan.
"Ini kan suatu program bagus Pak Bobby melindungi kesehatan masyarakat. Harusnya menjadi perhatian calon gubernur, bukan malah membeli Medan Club hanya memperluas Kantor Gubernur Sumut," tegas Gito lagi.