Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mematangkan skema Tanazul yang rencananya bakal diterapkan secara resmi pada penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi, sebagai bentuk antisipasi kapasitas berlebih di Mina.
"Tanazul akan kita matangkan, artinya jamaah itu tidak tinggal di tenda, tetapi tinggal di hotel yang dekat dengan kawasan tenda, kawasan Mina, sehingga nanti tendanya agak berkurang (kepadatannya)," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Jakarta, Kamis.
Kebijakan ini dalam rangka mengurangi kepadatan jamaah haji saat mabit (menginap) di tenda Mina. Konsepnya, jamaah yang tinggal di hotel dekat area jamarat, akan kembali ke hotel (tidak menempati tenda di Mina).
Secara konsep, jamaah akan menginap atau bermalam pada malam hari di area terdekat jamarat (tempat lontar jumrah) hingga mencukupi waktu mabit. Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk istirahat. Ini rencana akan diterapkan bagi jamaah yang hotelnya di dekat jamarat.
Hilman berharap terobosan ini bisa menjadi solusi atas kepadatan tenda di Mina sekaligus memberi kenyamanan bagi jamaah dengan tetap mempertimbangkan keabsahan pada aspek manasik hajinya.
Pemerintah bakal terapkan skema ini saat musim haji 2025
Kamis, 17 Oktober 2024 19:19 WIB 400