Madina (ANTARA) - Presiden Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Presma STAIN) Mandailing Natal, Alwi Ibrahim Lubis mengklarifikasi pernyataan Muhammad Zulfahri yang mengatasnamakan perwakilan mahasiswa STAIN.
"Menanggapi adanya pemberitaan yang mengaku yang bernama Muhammad Zulfahri mewakili mahasiswa STAIN menyampaikan surat terbuka kepada Bapak Prabowo Subianto kami sampaikan pernyataan itu adalah tanpa persetujuan resmi dan tidak sah," katanya kepada ANTARA, Minggu (29/9).
Sebagaimana yang terlihat dalam pemberitaan di media online, Muhammad Zulfahri mengirimkan surat terbuka kepada Prabowo Subianto.
Dalam surat itu, Muhammad Zulfahri mewakili Mahasiswa STAIN Mandailing Natal kepada Prabowo cq Ketua DPD Gerindra Sumut untuk mengambil sikap dan menjatuhkan sanksi pemberhentian kepada Erwin Efendi Lubis sebagai ketua DPC Gerindra dan menggantikan kedudukan ketua DPRD dari anggota DPRD fraksi Gerindra karena diduga ikut terseret dalam kasus pengangkatan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja tahun 2023.
Dia menyampaikan, bahwa mahasiswa yang tergabung dalam Presma STAIN Madina bersifat netral dan tidak ikut campur dalam persoalan politik yang sedang berlangsung di Kabupaten Mandailing Natal saat ini.
Dengan adanya pernyataan itu, kata Alwi telah membuat kisruh ditengah-tengah mahasiswa. Untuk itu dia meminta kepada Ketua STAIN Mandailing Natal untuk segara memanggil Zulfahri.
"Agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat. Dan juga tidak menjadi Polemik di tengah tengah mahasiswa STAIN Mandailing Natal, saya meminta Ketua STAIN Mandailing Natal untuk segara mungkin memanggil mahasiswa itu," ujarnya.
Presma STAIN Madina : Surat terbuka Zulfahri kepada Prabowo bukan atas nama Presma
Minggu, 29 September 2024 11:07 WIB 1391