Bengkalis, Riau, (ANTARA) - Kepolisian Sektor Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, memburu pelaku aksi kekerasan dan pengeroyokan terhadap seorang siswa AR (14) hingga mengalami trauma dan luka lebam yang diduga dilakukan oleh anak-anak remaja juga.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bukit Batu AKP Rudi Irwanto ketika dikonfirmasi membenarkan atas kejadian tersebut. Pelaku saat ini sedang diburu keberadaannya setelah adanya laporan dari keluarga korban.
"Tadi malam anggota sudah turun memburu keberadaan pelaku yang diduga sudah melarikan diri, namun identitas sejumlah pelaku sudah kita kantongi, " kata Rudi, Rabu (25/9).
Terhadap korban, lanjutnya, belum dapat dimintai keterangan sepenuhnya karena kondisi yang masih trauma. Akan tetapi, sejumlah saksi sudah diminta keterangan dan hasil visum korban juga sudah didapatkan.
"Hasil visum korban mengalami luka bengkak dan memar di bagian telinga sebelah kanan, luka bengkak di bagian dahi, luka bengkak di pipi sebelah kiri dan luka memar di bagian punggung," ujar Kanit Reserse.
Diketahui, para pelaku yang masih remaja melalukan aksinya di wilayah Desa Parit I Api-Api, Kecamatan Bandar Laksamana (Banlak), Kabupaten Bengkalis. Akibatnya, korban yang tinggal di Desa Bukit Batu dalam video beredar terlihat sudah terkapar dipukul dan ditendang oleh empat remaja.
Ada juga empat orang lainnya yang hanya melihat ditambah satu orang lagi merekam aksi pemukulan yang dilakukan pelaku secara membabi buta. Korban sempat meminta ampun karena tidak tahan.
Dari Informasi yang diperoleh, AR yang merupakan siswa SMP ini tidak terima atas perlakuan pelaku terhadap adiknya yang masih duduk di kelas V sekolah dasar. Adiknya didorong dan juga sempat dilempar ke dalam semak karena pelaku terkena lemparan batu oleh adik korban.
Kemudian korban menghubungi pelaku untuk bertemu menanyakan perihal tersebut. Ketika dijumpai, ternyata pelaku sudah menunggu kedatangan korban bersama kawan-kawannya hingga terjadi aksi pengeroyokan tersebut.
Polisi buru pelaku pengeroyokan siswa hingga korban trauma
Kamis, 26 September 2024 11:20 WIB 1192