Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Bobby Nasution-Surya memaparkan program bela rakyat kecil usai mendapat Nomor Urut 1 pada penetapan nomor urut diselenggarakan KPU Sumut, di Medan, Senin (23/9).
Bobby mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk partai pengusung, para komunitas, relawan, dan seluruh lapisan masyarakat.
"Jika terpilih sebagai gubernur Sumut, kami akan memfokuskan kepada kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat kecil," kata dia.
Pihaknya menyebutkan, bahwa infrastruktur harus diselesaikan agar bermanfaat bagi seluruh masyarakat, pengobatan gratis dengan KTP hingga restoratif justice atau pembelaan hukum kepada rakyat kecil.
"Saya setuju dapat nomor 1 karena nomor dua jadi ingat anggaran Rp2,7 triliun untuk jalan, tapi tak selesai. APBD Sumut mencapai Rp12 triliun harusnya bisa membangun infrastruktur yang baik, dan dapat dirasakan masyarakat," kata Bobby didampingi Surya.
Kemudian, Bobby menjelaskan, bahwa masyarakat butuh kehadiran pemimpinnya dalam dua keadaan yakni saat sakit dan butuh bantuan hukum.
Untuk itu, pihaknya juga akan meratakan pelayanan kesehatan ke seluruh pelosok Sumatera Utara dengan memudahkan masyarakat yang akan berobat gratis cukup dengan membawa KTP.
Sedangkan untuk bantuan hukum, Bobby juga menjamin seluruh lapisan masyarakat agar mendapat perlakuan hukum yang layak.
"Inang-inang kita, opung-opung kita jangan hanya karena mencari makan dengan mengutip berondol sawit kemudian ditangkap. Mereka harus kita bela dengan penerapan restoratif justice," papar Bobby.
Sebab, lanjut dia, dari 38 provinsi di Indonesia, Sumut belum bisa memastikan warga berobat dengan KTP, tetapi Kota Medan sudah bisa.
"Kami akan membuat seluruh masyarakat di Sumut sampai pelosok agar bisa menerimanya warga yang berobat dengan KTP dan gratis," ungkap Bobby.
"Kami akan membuat seluruh masyarakat di Sumut sampai pelosok agar bisa menerimanya warga yang berobat dengan KTP dan gratis," ungkap Bobby.
Terakhir, Bobby berharap pada kontestasi Pilgub Sumut ini agar masyarakat tidak menebar fitnah dan hoax. "Pilihlah pemimpin dengan melihat kinerjanya, melihat hasil kerjanya. Jangan ada yang memfitnah," pungkas dia.