Tapanuli Utara (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga mengatakan, pembangunan baru Pasar Tarutung menjadi atensi pihaknya melihat kondisi pasar Tarutung pasca kebakaran yang menghanguskan sebagian besar balairung dan kios pada awal April 2024 lalu.
"Melihat kondisi pasar, ini perlu pembangunan baru," sebut Wamendag Jerry Sambuaga saat melihat langsung kondisi Pasar Tarutung, Kamis (5/9).
Wamendag Jerry bersama anggota DPR RI Lamhot Sinaga, dan Pj Bupati Taput Dimposma Sihombing, Forkopimda Taput, Ketua DPD Golkar Taput FL Fernando Simanjuntak, Wakil Ketua DPRD Taput Reguel Simanjuntak, dan sejumlah anggota DPRD Taput mengunjungi Pasar Tarutung untuk melihat langsung kondisi pasar pasca kebakaran.
"Usulan untuk pembangunan Pasar Tarutung yang disampaikan Pak Pj Bupati Taput sudah tepat. Saya sudah ijin ke Pak Menteri agar pembangunan pasar ini menjadi atensi. Mudah-mudahan bisa realisasi di 2025," terangnya.
Menurut Wamendag, pengajuan usulan proposal di kementerian diklasifikasi menjadi dua, revitalisasi dan bangun baru, dan Pasar Tarutung akan dibangun baru.
"Seharusnya saya mengunjungi Pasar Tarutung pada Juli lalu, namun karena kesibukan, hari ini baru bisa terealisasi," jelasnya.
Pada kesempatan itu, anggota DPR RI dari Partai Golkar, Lamhot Sinaga juga menekankan jika kunjungan Wamendag merupakan hasil sinergitas yang terbangun dengan Pj Bupati Dimposma.
"Ini adalah janji saya ke Pak Pj Bupati juga ke masyarakat Taput. Saya telah membawa Pak Wamen kemari agar kondisi Pasar Tarutung dilihat langsung untuk kemudian dianggarkan, dan nantinya bisa saya perjuangkan di DPR RI," ujarnya.
Sebelumnya, Pj Bupati Dimposma Sihombing menjelaskan bahwa peristiwa kebakaran pasar sangat memukul perekonomian masyarakat karena pasar tersebut merupakan salah satu pusat perkonomian.
"Pasar tarutung buka setiap hari di mana pada hari Sabtu dikunjungi sekitar lima ribu orang dengan omset para pedagang dikisaran Rp.300 juta. Dan, di hari Rabu dikunjungi sekitar 500 orang dengan omset berkisar Rp.160 juta. Sementara, di hari biasa dikunjungi sekitar 150 orang dengan kisaran omset pedang beekisar Rp.70 juta," ungkap Pj Bupati Dimposma.
Dikatakan, pasca kebakaran, para pedagang secara swadaya sepakat mendirikan kembali bangunan yang terbakar, namun mengingat kondisi keamanan dan kenyamanan bangunan tersebut harus dibangun kembali secara permanen.
"Kondisi Taput sedang tidak baik-baik saja Pak Wamen karena mengalami defisit anggaran sehingga tidak memungkinkan keuangan daerah untuk pembiayaan pembangunannya. Makanya, besar harapan kami agar pemerintah pusat berkenan untuk menampung pembiayaan pembangunan pasar," tukasnya.