Kepala Kanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi memaparkan capaian kinerja Triwulan II/2024 yang telah mencapai serapan anggaran sebesar 49,95 persen dari target 50 persen.
"Rata-rata capaian 99 persen dari target ditetapkan dengan serapan anggaran Rp184,3 miliar," ucap Qosbi didampingi Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut Mulia Banurea usai membuka media gathering bertema 'Sukses Penyelenggraan Ibadah Haji Tahun 2024', di Medan, Rabu (7/8).
Adapun serapan anggaran ini, lanjut dia, difokuskan kepada empat program utama, yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD) dan wajib belajar 12 tahun sekitar 48,8 persen.
Kemudian program kerukunan umat dan layanan kehidupan beragama sekitar 34,4 persen, kualitas pengajaran dan pembelajaran 54,5 persen, dan dukungan manajemen 40,7 persen.
Qosbi melanjutkan, triwulan ini Kanwil Kemenag Sumut juga fokus pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) seluruh satuan kerja dan satuan pendidikan.
Sedangkan program yang dilaksanakan mendukung percepatan pembangunan WBK dan WBBM, seperti pemasangan baner Tolak Pungli, Stop Gratifikasi seluruh satuan kerja dan pendidikan di lingkungan Kanwil Kemenag Sumut.
Pemasangan baner Tolak Pungli, dan Stop Gratifikasi ini bertujuan memberikan platform pengaduan masyarakat apabila menemukan tindak korupsi oleh oknum pegawai dalam memberikan pelayanan.
"Sosialisasi pembangunan zona integritas seluruh madrasah di lingkungan Kanwil Kemenag Sumut, kita lakukan dengan mengundang narasumber MAN 2 Kudus dan MAN Karangasem yang telah berhasil menerapkan zona integritas," tutur dia.
Pihaknya juga mengatakan, sosialisasi ini bertujuan menduplikasi pembangunan zona integritas pada satuan pendidikan di lingkungan Kanwil Kemenag Sumut.
Adapun sebagai pemateri kegiatan ini, Kabid PHU diwakili Penyusun Bahan Pembinaan PHU Fachrizal, Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik, Ketua KPI Sumut Anggia Ramadhan, Ketua Divisi PSI KIP Sumut Syafi’i Sitorus, dan Civil Society Benget Manahan Silitonga
"Ada 2.788 lembaga dan 552.042 siswa telah menerima BOS untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar," pungkas Ahmad Qosbi.