Medan (ANTARA) -
Kapolda Sumut Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Sumatera Utara atas kepercayaannya, sehingga meraih Komjen dari Irjen.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara atas kepercayaan dan dukungan kepada saya menjalankan tugas, sehingga sukses berkarier di Kepolisian," ucap Agung dalam keterangan tertulis, di Medan, Sabtu.
Agung mengenang ketika menjabat Kapolda Sumut sekitar setahun usai dilantik pada Jumat, 14 Juli 2023, menggantikan Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Selama setahun menjabat Kapolda Sumut, berbagai kinerja dinilai sukses dan prestasi diukir mantan Asisten Operasi (Asops) Kapolri di Mabes Polri tersebut.
Mulai dari pemberantasan begal di Kota Medan, dan kota-kota lainnya di Sumatera Utara, premanisme, penangkapan DPO Syamsul Tarigan, pengungkapan dan penangkapan kasus narkoba.
Kemudian pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di perkebunan PT Perkebunan Nusantara, aksi kejahatan jalanan, dan menjaga kondusif wilayah Sumatera Utara masa Pemilu 2024.
"Itu semua tak bisa saya lakukan sendirian, namun bersama-sama kawan-kawan, rekan-rekan dan warga Polda Sumut, termasuk masyarakat berperan aktif memberikan informasi dan kerjasamanya. Doa saya untuk kita semua," ungkap Agung Setya usai kenaikan pangkat di Mabes Polri.
Agung Setya Imam Effendi merupakan Alumni Akpol 1988 B. Karier kepolisiannya lebih banyak digeluti di bidang reserse dan kriminal (Reskrim). Ia pernah menjabat Kapolres Bengkulu, Kasubdit, Wadir hingga Direktur di Direktorat Tindak Pidana Ekonomis Khusus (Dittipideksus) Mabes Polri, dan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN).
Tak hanya di Mabes Polri, Agung juga sukses menjabat Kapolda Riau selama 2019-2021 dengan meluncurkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning sebagai deteksi dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sistem ini kemudian diadopsi Mabes Polri mengatasi karhutla di Indonesia.
Ayah tiga orang anak ini pada 2019, menerima penghargaan secara khusus dari Pemerintah Amerika Serikat melalui Wakil Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) David L Bowdich.
Penghargaan ini diberikan atas jasanya penyelidikan dan penyidikan kasus Kapal Equanimity dan Wise Honest ketika Agung menjabat Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Ketika itu, Agung menyelidiki kasus yang menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam mega korupsi miliaran dolar proyek dana investasi pemerintah Malaysia dikenal 1MDB.
Dengan rekam keberhasilan tersebut, Agung Setya Imam Effendi mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas kenaikan pangkat diterimanya hari ini.
"Puji syukur kehadirat Allah SWT atas keberkahan saya terima upacara kenaikan pangkat satu tingkat lebi tinggi hari ini," jelasnya.
Mantan Kapolda Riau ini mengatakan, banyak kesan dan pengalaman yang diperolehnya selama setahun menjabat Kapolda Sumut.
"Saya merasakan doa dan dukungan masyarakat Sumut, sehingga kami mendapat berkah kenaikan pangkat jadi Komisaris Jenderal Polisi. Horas, mejuah-juah, Njuah-juah, Yaahowu, Ahoi," ungkap Agung.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat perwira tinggi (pati) Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Sabtu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut, total ada 31 pati Polri yang mengikuti upacara kenaikan pangkat.
Berdasarkan surat telegram nomor STR/1768/VI/KEP/2024, ada 26 pati Polri yang pangkatnya naik. Lalu, berdasarkan surat telegram nomor STR/1686/VI/KEP/2024 ada 5 pati Polri yang naik pangkat.
"Kapolri memimpin upacara pelaksanaan kenaikan pangkat pati Polri dan PNS Polri pada hari ini di Rupatama Mabes Polri," kata Trunoyudo.
Di antaranya, yakni Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang kini menempati jabatan pati Bareskrim Polri untuk penugasan pada BIN.