Medan (ANTARA) - Sumatera Utara dinilai daerah yang sangat potensial dalam pengembangan budi daya perikanan air tawar seperti di kawasan strategis Danau Toba, Deli Serdang, Simalungun, Asahan, Mandailing Natal, Serdang Bedagai, dan Tapanuli Selatan.
"Potensi tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan sebaiknya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata VP of Public Affair EFishery, Muhammad Chairil di Medan, Jumat.
EFishery merupakan perusahaan teknologi akuakultur pertama di Indonesia yang mengembangkan inovasi di bidang akuakultur.
Atas dasar tersebut EFishery telah melakukan audiensi dengan Pj Gubernur Sumatra Utara, Hassanudin. Dalam pertemuan tersebut membahas topik-topik penggunaan teknologi dalam perikanan budi daya untuk menciptakan proses budidaya yang berkelanjutan.
Secara spesifik, pertemuan itu bertujuan untuk menjelaskan inisiatif yang akan dilakukan oleh EFishery tentang budidaya perikanan berkelanjutan di kawasan Danau Toba.
Ia mengatakan pihaknya ingin membangun perikanan budidaya dari hulu hingga hilir melalui pemanfaatan teknologi untuk menciptakan budidaya perikanan yang lebih produktif dan berkelanjutan bagi pelaku usaha budi daya perikanan di kawasan Danau Toba.
EFishery juga berinisiatif untuk membantu sertifikasi Best Aquaculture Practices (BAP) kepada para pembudidaya tilapia KJA (Keramba Jaring Apung) di Danau Toba.
Sertifikasi BAP merupakan sertifikasi yang telah diakui secara global untuk memastikan praktik budidaya perairan yang dilakukan telah bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Program BAP merupakan sertifikasi khusus makanan laut yang menangani empat bidang penting keberlanjutan di setiap langkah rantai produksi akuakultur: lingkungan, sosial, keamanan pangan, serta kesehatan dan kesejahteraan hewan.
"Dengan sertifikasi tersebut, kami berharap dapat membantu menambah kompetensi pembudi daya dalam melakukan ekspor ikan," katanya.
Sebelumnya Pj Gubernur Sumut Hasanuddin menyebutkan Pemprov Sumut akan mengembangkan budi daya ikan air tawar guna meningkatkan kompetensi para nelayan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan.
"Budi daya ikan air tawar di Sumut, umumnya terletak di perairan Danau Toba. Isu yang berkembang di kawasan itu adalah soal pakan ikan. Pemprov Sumut bersama EFishery akan kembangkan budi daya ikan air tawar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi para nelayan," katanya.
Pemprov Sumut, kata dia, sangat mendukung pengembangan ikan air tawar ini. Diharapkan program tersebut akan meningkatkan kesejahteraan para nelayan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut.
"Jadi saya sangat mengapresiasi dengan adanya kampung nelayan budidaya ini. Kita berharap bukan hanya sertifikasi saja, tapi juga persoalan izin," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumut potensial pengembangan budidaya perikanan air tawar