Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin mengunjungi seorang anak SNL(6) asal Kota Padangsidempuan yang mengalami cedera yang cukup serius di bagian kepala akibat menjadi korban bully saat bermain dengan temannya.
Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Direktur Rumah Sakit Haji Rehulina Ginting, Kepala Biro Umum Dedi Jaminsyah Putra Harahap, dan Kepala Biro Adpim Moettaqien Hasrimi langsung melihat kondisi SNL yang saat ini terbaring koma di salah satu rumah sakit di Kota Medan.
"Saya kemarin dikabari bahwa ada satu warga kita yang sakit karena didorong dan kepalanya cedera, sehingga diperlukan perawatan secepatnya. Kemudian saya menghubungi Kepala Biro Umum dan Kepala Dinas Kesehatan agar segera memberikan bantuan kepada warga kita. Hari ini saya melihat langsung bagaimana kondisi warga kita yang berasal dari Kota Padangsidimpuan, masih dirawat di ICU," ujar Hassanudin usai mengunjungi, di Medan, Minggu.
Kedatangan Pj Gubernur Hassanudin bersama rombongan disambut oleh orang tua korban. Hassanudin pun menanyakan awal kejadian anak tersebut sampai seperti ini.
Menurut orang tua korban, SNL mendapat ejekan atau bully dari temannya yang menyebut korban cengeng lantaran suka menangis. Tidak terima diejek, SNL yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) itu mencoba melawan dengan menjambak rambut temannya yang lebih besar darinya.
Namun, naas belum sempat menjambak, SNL terpental hingga jatuh. Kepalanya terbentur sudut meja. Mulutnya mengeluarkan busa, matanya pun terpejam hingga tak sadarkan diri. SNL pun dibawa ke rumah sakit terdekat, namun peralatan rumah sakit tidak mendukung.
Karena kondisi SNL yang kritis dianjurkan segera dibawa ke rumah sakit di Medan. Namun sayang-nya SNL tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Sehingga keluarga kesulitan dalam membiayai pengobatan SNL segera dioperasi. Sejak anaknya masuk rumah sakit dan butuh biaya besar, sang orang tua berupaya mencari pinjaman untuk biaya.
Setelah mendengar kisah itu, Pj Gubernur Hassanudin mengatakan Pemprov Sumut akan bertanggungjawab atas seluruh adminitrasi rumah sakit sehingga korban segera ditindaklanjuti.
"Saya sangat bersyukur, rumah sakit ini telah menangani dengan cepat. Saya imbau kepada seluruh rumah sakit sebagai pelayanan masyarakat, apabila pasien yang membutuhkan pelayanan agar segera diberi tindakan pertama. Utamakan keselamatan pasien. Tertib administrasi ya mengikuti, berproses setelah ada penanganan jadi jangan sampai terhambat," ujar sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan kondisi korban saat ini cukup serius karena saat ini masih terbaring koma belum sadarkan diri.
"Saat ini ventilator masih terpasang, yang menandakan butuh alat bantu untuk bertahan. Tapi operasinya sudah berjalan dengan baik. Kondisi yang bermasalah sudah dikoreksi, kan ada tulang kepalanya yang pecah, sehingga menekan jaringan otak. Itulah yang menyebabkan kondisinya tidak sadar. Mudah-mudahan setelah ditangani segera" ujar Alwi.
SNL adalah anak kedua dari Astabi dengan Efrida. Ayahnya bekerja sebagai buruh nelayan. Sementara sang ibu berjualan sayur-sayuran di rumahnya. Sambil menangis, Efrida mengucapkan terimakasih atas kehadiran Pj Gubernur Sumut dan bercerita apa dialaminya anaknya tersebut
Efrida tak menyangka mendapat perhatian dari orang nomor satu di Sumut. Apalagi, Efrida harus menghadapi kesulitan sendirian. Pasalnya, sang suami hingga saat ini belum mengetahui kondisi anaknya itu.
"Suami saya nelayan di salah satu perusahaan. Pulangnya lama Pak Gubsu. Dari laut ke Padangsidimpuan butuh waktu dua minggu perjalanan. Saya sudah mencoba menghubungi rekan-rekannya soal anaknya ini," katanya.
"Saya enggak nyangka Pak Pj Gubernur Sumut datang bantu saya. Orang yang punya kedudukan tinggi, mau datang dan bantu saya orang 'kecil' yang sedang kesulitan. Saya doakan semoga Bapak Pj Gubernur Sumut sehat, lancar segala urusannya. Saya mengucapkan terimakasih banyak," ujarnya pula