Medan (ANTARA) - Atlet paralayang dan gantole Sumatera Utara yang disiapkan menghadapi pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 butuh tambahan alat terbang, untuk mematangkan persiapan menghadapi ajang olahraga empat tahunan tersebut.
Pelatih Paralayang PON Sumut Raja Siregar mengatakan sejumlah kendala kendala masih dihadapi atlet selama Pelatda, utamanya dari segi peralatan yang dinilai sudah usang.
"Parasut kami sudah lama. Untuk yang (nomor) cross country juga kami tidak punya parasutnya, selama ini pakai alat yang (dipakai di nomor) ketepatan mendarat. Tentunya bila ada alat baru akan menambah percaya diri, karena kontrolnya pasti lebih halus. Tahun lalu sudah diajukan, tapi sampai sekarang belum ada," kata Raja di Medan, Sumatera Utara, Sabtu.
Selain keterbatasan alat, Raja juga menginginkan para atletnya bisa berlatih di Aceh yang jadi lokasi perlombaan PON 2024.
"Supaya kami mengetahui lokasi, topografinya seperti apa, angin, dan lainnya. Biar bisa adaptasi juga," lanjutnya.
Atlet paralayang Sumut saat ini berlatih di tiga lokasi.
"Di Huta Ginjang ada dua atlet, ditambah yang non-Pelatda juga ada. Di Karo, tepatnya di Bukit Gajah Bobok ada dua atlet, dan di Sipirok ada empat atlet. Jadi total ada delapan atlet paralayang Sumut. Biasa latihan teknik Sabtu dan Minggu, selebihnya ada fisik juga," kata Raja.
Delapan atlet itu yaitu Iqmal Yunus Nasution, Rudi H Simaremare, Enjel M Siregar, Andreas Sinaga, Ucok Atopan Sagala, Yola Nopriyoni, Rama Yulis, dan Aprita Wulandari akan berjuang untuk tiga nomor lomba di PON 2024.
Mulai dari Ketepatan Mendarat yang mengharuskan atlet mendarat sesuai titik yang ditentukan. Lalu cross country (jelajah alam) di mana atlet terbang sejauh mungkin menggunakan GPS. Selanjutnya terbang tandem atau dua orang.
"Semuanya untuk kategori perorangan putra-putri dan beregu putra-putri dengan total 12 (medali) emas. Target kami paralayang setidaknya bisa empat emas," kata Raja.
Di sisi lain, kendala juga dihadapi atlet gantole Sumut. Seperti yang disampaikan atlet gantole Sumut Irfan Aritongan yang menyebutkan alat terbang sudah tidak memadai lagi.
"Cuma ada tiga alat yang sudah tua, tidak layang dipakai terbang lagi. Layar keropos, down tube banyak sambungan. Kami minta alat baru," kata atlet peraih medali emas dan perak Kejuaraan Nasional di Padang 2022.
Adapun khusus gantole ada tiga nomor lomba yang dipertandingkan di PON 2024. Mulai dari ketepatan mendarat, durasi, dan lintas alam dengan masing-masing perorangan dan beregu.
"Target pribadi tentu bisa dapat emas," imbuh Irfan.