Medan (ANTARA) - Atlet wushu, barongsai dan bola basket Sumatera Utara yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) mendapat pendampingan dari Klinik Fisioterapi Bebas Cedera selama persiapan menghadapi ajang olahraga empat tahunan tersebut.
Ketua Wushu Indonesia (WI) Sumatera Utara, Darsen Song di Medan, Kamis, mengatakan, kebutuhan fisioterapi sangat penting di bidang olahraga. Terlebih atletnya (pewushu) sering bertanding di level nasional hingga internasional.
"Kami sangat menyambut positif kehadiran Klinik Fisioterapi Bebas Cedera itu. Seiring perkembangan zaman, atlet mencari fisioterapi yang profesional. Semoga Klinik Bebas Cedera ini bukan hanya dinikmati tiga cabor, tapi seluruh cabor mengingat ada PON tahun 2024," kata Darsen.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sumut, Peter Suhendra dan Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sumut, Iwan Hartono Alam.
Mereka mengakui, kehadiran fisioterapi bisa menghindari atlet dari cedera parah.
"Klinik Bebas Cedera bisa memberi bimbingan untuk streching hingga cooling down. Lebih baik mencegah cedera, dari pada mengobati," sebut Peter.
Founder Klinik Fisioterapi Bebas Cedera, Asep Aziz Muslim mengatakan, fokus utama pihaknya untuk pencegahan cedera bagi atlet, serta penanganan cedera awal hingga meningkat performa atlet Sumut.
"Kami juga akan beri suport berupa pelatihan bagi pelatih cabor untuk penanganan dan pencegahan cedera, agar resiko cedera atlet menurun. Selain itu ada pelatihan bagi dokter dan fisioterapi olahraga jelang PON ke depan," katanya.
Dikatakan, penanganan cedera atlet biasanya berkuat pada ligamen, otot, tendon dan lainnya. Pihaknya, juga bekerja sama dengan dokter atau rumah sakit urusan cedera berat.
"Kalau cedera level grade berat, tentu kerja sama dengan dokter terkait. Misalnya, ligamen putus. Kerja sama dengan ortopedi. Sesudah cedera itu, tentu kita dampingi lagi untuk bantu gerak fungsinya agar bisa perform lagi," terang fisioterapis Timnas Sepak Bola di Asian Games Hangzhou 2023 tersebut.
"Jadi bagaimana saat atlet cedera, jangan sampai semakin cedera. Cedera kecil bila dibiarkan bisa jadi besar. Januari Januari 2024 nanti kami juga akan mengadakan penataran kepada pelatih cabor, fisioterapi dan paramedis olahraga," katanya.