Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan bahwa strategi baru dalam upaya pencegahan dan pengendalian konsumsi rokok di Indonesia sangat diperlukan.
"Harga rokok di Indonesia masih tergolong murah, dan upaya untuk menaikkan harga tersebut melalui cukai dan pajak akan menjadi prioritas," kata Eva dalam diskusi "Policy Brief dan Pemantauan Nasional Harga Jual Rokok Tahun 2023" di Jakarta, Rabu.
Ia menekankan pentingnya strategi lain dalam memantau konsumsi produk tembakau, menerapkan langkah-langkah pencegahan, melindungi dari paparan asap rokok, dan optimalisasi dukungan layanan untuk berhenti merokok.
Menurutnya prevalensi perokok yang mencapai 33,5 persen atau setara dengan 70 juta penduduk Indonesia harus diturunkan melalui peningkatan harga cukai dan pajak rokok.
"Bukan hanya rokok tembakau saja, peningkatan rokok elektronik yang sangat meningkat dari 0,3 persen menjadi 3 persen itu harus kita upayakan juga penurunan prevalensinya," ujarnya.
Kemenkes: Butuh strategi baru dalam pengendalian konsumsi rokok
Rabu, 13 Desember 2023 20:15 WIB 1738