Pakar: Kenaikan COVID-19 di Indonesia perlu diwaspadai
Kamis, 7 Desember 2023 14:40 WIB 968
Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI itu, mengatakan penyebab penurunan kasus COVID-19 masih perlu dianalisa mendalam.
"Analisa itu meliputi peningkatan imunitas karena alamiah tertular atau vaksinasi, apakah secara umum pelayanan kesehatan membaik, atau tentu bisa juga karena sistem pencatatan," katanya.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, menyebut penyebab spesifik kenaikan kasus di Indonesia, Malaysia, dan Singapura juga perlu dianalisa.
Terdapat sejumlah kombinasi dari beberapa faktor yang memengaruhi laju kasus COVID-19, yakni penurunan imunitas karena situasi penularan alami sudah rendah atau vaksinasi sudah lama dilakukan.
"Apalagi kalau belum lengkap atau rendah cakupan 'booster'-nya (penguat), seperti di negara kita," ujarnya.
Selain itu, kata Tjandra, secara umum pelayanan kesehatan sedang banyak menghadapi masalah infeksi paru dan saluran napas, karena masuk musim hujan.
"Tentu bisa juga karena sistem pencatatan, misalnya karena berita di Singapura, maka sekarang jadi lebih banyak orang memeriksa COVID-19 dan lainnya, atau bisa juga karena angkanya memang sedang naik," katanya.
Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian COVID-19 di Indonesia bertambah 35-40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat 60-131 orang.
Situasi itu memicu tingkat keterisian rumah sakit saat ini 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, juga dideteksi subvarian EG2 dan EG5.
Meskipun ada kenaikan, kasus itu masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan saat pandemi yang mencapai 50.000-400.000 kasus per minggu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar: Kenaikan COVID-19 di Indonesia perlu diwaspadai
"