Setelah berhenti sebagai ASN dan sebelum menjadi Wakil Bupati, Rasyid menjalankan usaha sebagai konsultan penelitian yang dipakai oleh perusahaan nasional dan perusahaan asing.
Pada tahun 2007, ia menikahi Sri Rezeki Arbaningsih, lulusan S3 dan dokter spesialis paru-paru yang saat ini bertugas sebagai ASN pada Rumah Sakit milik Pemprov Sumut. Kini keduanya dikaruniai dua orang putra dan seorang putri.
Rasyid mengaku penunjukkan ini bukan tiba-tiba terjadi. Tetapi melalui proses dan pergolakan pemikiran yang cukup panjang.
Perintah penugasan saya sebagai bakal calon bupati yang ditetapkan oleh DPP Golkar, diawali oleh adanya permintaan dari tokoh agama dan tokoh adat di Tapanuli Selatan sejak 2022 lalu. Namun ia pada saat itu masih menahan diri untuk tidak membuat gerakan apapun.
Sejak 2023 gelombang itu terus menerus meminta dirinya. Lalu ia berkeliling Tapsel bertemu dengan ,masyarakat, baik terbuka maupun diam-diam. Kemudian berkonsultasi dengan keluarga besar.
" Akhirnya saya putuskan untuk mau menyuarakan permintaan masyarakat ini kepada senior-senior partai Golkar, termasuk awal tahun ini saya bicarakan dengan Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah di rumah dinas Wagub pada saat itu, waktu itu baru menyelesaikan ibadah umrah,” ujarnya.
Kemudian, Rasyid juga berkonsultasi dengan para senior pengurus DPP Golkar di Jakarta. Dari hasil konsultasi ini Rasyid akhirnya berkeyakinan penuh untuk maju sebagai calon pemimpin Tapanuli Selatan.
“Mohon doa dan dukungan masyarakat Tapsel agar proses ini berjalan dengan lancar. Terutama dari keluarga besar Partai Golkar Tapsel dan rekan-rekan dari partai politik lainnya. Insya Allah kita akan melakukan Pembangunan yang MANTAP, Terasa dan Terlihat,” pungkas Rasyid.