Medan (ANTARA) - Setiap pemberitaan yang disajikan media massa harus obyektif, berdasarkan fakta dan berimbang. Hal itulah yang membedakan media massa dengan media sosial. Selain itu, wartawan yang menyampaikan kritik melalui pemberitaan, harus bersifat membangun (konstruktif) disertai dengan solusi.
Demikian dikatakan Kapoldasu Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, SH, SIK, MSi saat menerima kunjungan silaturahmi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut H. Farianda Putra Sinik di Mapoldasu, Jumat (17/11) siang.
Turut hadir Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kasubdit Penmas AKBP Sony, Wakil Ketua PWI Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan Amrizal; Wakil Ketua PWI Bidang Kerjasama Proklamasi Naibaho; Ketua Seksi Organisasi David Swayana serta Ketua Seksi Hukum dan HAM Josmarlin Tambunan.
Kapoldasu menegaskan, pihaknya tidak anti terhadap kritik yang disampaikan wartawan melalui pemberitaan. Namun kritik tersebut harus bersifat membangun. Dengan adanya kritik yang membangun, maka institusi negara akan semakin kuat.
"Ibaratnya, kita ini besi dan kritik itu adalah palu. Kalau besi sering dipukul dengan palu, lama-lama akan menjadi pisau, tajam. Jadi, jelas bahwa kritik itu harus punya tujuan yang baik agar kita semakin kuat," tegas Kapoldasu.
Sebelumnya, Ketua PWI Sumut H. Farianda Putra Sinik menyampaikan apresiasi kepada jajaran Poldasu yang telah berhasil memberantas aksi begal dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Sumatera Utara.
Kapolda Sumut: Pemberitaan harus obyektif dan berdasarkan fakta
Minggu, 19 November 2023 13:17 WIB 2814