Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) mengimbau masyarakat tetap tenang karena stok gula konsumsi di wilayahnya cukup meski diwarnai kenaikan harga.
"Stok di distributor masih banyak, di Bulog juga masih tersedia," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu, di Medan, Senin.
Karena tidak ada kelangkaan, Arif meminta masyarakat untuk membeli gula secara normal dan tidak melakukan penimbunan.
Bulog Sumut, kata dia pula, juga sudah mengajukan tambahan stok gula sebanyak 2.000 ton ke Bulog pusat.
"Namun kami masih menunggu realisasinya," kata Arif.
Dia menambahkan, agar harga gula konsumsi di Sumut semakin melandai, diperlukan lebih banyak suplai dari berbagai pihak.
Karena itu, Arif berharap para importir dapat menjalankan kuota impor gula mereka.
Apalagi, mulai Kamis (9/11), pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dari Rp14.500 per kilogram menjadi Rp16.000 per kilogram atau Rp17.000 per kilogram khusus di wilayah Maluku, Papua, dan daerah tertinggal, terluar, terpencil dan pedalaman.
Adapun Rp14.500 per kilogram tersebut adalah harga acuan penjualan di tingkat konsumen yang diatur dalam Peraturan Bapanas Nomor 17 tahun 2023.