Medan (ANTARA) - PT Pegadaian Kanwil I Medan mengatakan sekitar 10 ribu agen Pegadaian di wilayah kerja tersebut menyumbangkan omzet Rp600 miliar untuk perusahaan sepanjang Januari-awal Oktober 2023.
"Keberadaan agen-agen ini penting untuk kami," ujar Kepala Bagian Analisa Bisnis dan Evaluasi Kinerja PT Pegadaian Kanwil I Medan Agung Wicaksono dalam temu media di Medan, Kamis (12/10).
Dia mengapresiasi kerja keras para agen Pegadaian di daerah kerja Kanwil I Medan, yakni Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Dia menjelaskan kemitraan Pegadaian dan para agen tersebut memberikan keuntungan kepada kedua pihak karena agen mendapatkan imbalan dari setiap jasa yang mereka lakukan."Kami mendapatkan omzet, agen memperoleh 'fee' (komisi)," kata dia.
Ia Pegadaian memiliki tiga jenis agen yang beraktivitas di lingkungan masyarakat. Mereka merupakan perpanjangan tangan perusahaan BUMN tersebut di tengah-tengah warga.Agen pertama, kata dia, adalah agen gadai. Mereka memiliki kompetensi menaksir emas, kendaraan bermotor, dan barang gadai lainnya.
"Dengan agen ini, masyarakat tidak perlu ke kantor Pegadaian untuk mendapatkan pinjaman atau pencairan uang. Cukup menghubungi mereka," kata dia.
Agen lainnya, yaitu agen pembayaran yang digambarkan Agung mirip agen-agen perbankan. Mereka bertugas menerima pembayaran dari nasabah.
Ia menyebut waktu kerja yang fleksibel membuat kehadiran mereka penting.
"Kalau di cabang-cabang Pegadaian, waktu kerjanya pasti terbatas. Sementara di agen, bisa sampai malam," ujarnya.
Ia menjelaskan tentang agen pemasaran yang mempromosikan produk-produk Pegadaian kepada orang banyak.
"Setiap biaya administrasi, jasa yang dibayar nasabah, agen mendapatkan 'sharing fee' (pembagian komisi). Agen pemasaran ini juga bertugas mencari nasabah," kata dia.