Madina (ANTARA) - Konsultan amdal PT SMGP bersama perwakilan masyarakat beberapa desa di wilayah kerja perusahaan panas bumi PLTP Sorik Marapi Mandailing Natal mengikuti sidang analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) melalui zoom meeting.
Sidang analisis amdal itu dilaksanakan di salah satu ruangan rapat PT SMGP pada Senin (2/10). Dari perusahaan tampak hadir Koordinator Community Relations, Ade Robi Cahyadi dan beberapa tim lainnya. Selain dari perusahaan, pada zoom meeting itu juga hadir sejumlah instansi pemerintah, seperti dari kementerian, dinas provinsi dan dinas kabupaten.
Aris Kandar mewakili Kepala Dinas Perindag ESDM Provinsi Sumut dalam sidang yang dilaksanakan secara daring itu mengatakan jika green energi merupakan salah satu program prioritas pemerintah seperti disampaikan Presiden Joko Widodo berulang kali dalam forum-forum internasional, seperti G-20 yang belum lama ini diselenggarakan di Indonesia.
"Bapak Presiden sering mengingatkan soal green energi, salah satunya geothermal. Dan kita harapkan target SMGP 240 MW ini dapat tercapai," katanya
Ia menambahkan, perlu dilakukan upaya meminimalisir potensi kerusakan atau bahaya terkait proyek panas bumi ini seperti penambahan tanda atau rambu-rambu bahaya, agar masyarakat terhindar.
Sedangkan dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumut mengatakan, mobilisasi kendaraan berat ke PT SMGP setiap hari mencapai 10 hingga 15 unit.
"Jumlah ini sebenarnya tidak berdampak signifikan karena hanya sekitar dua kendaraan perjam. Namun yang perlu diperhatikan adalah angkutan tidak melebihi secara dimensi maupun tonase," ujarnya.
Selain masukan dari beberapa instansi pemerintah untuk perbaikan amdal PT SMGP, perwakilan masyarakat juga pada sidang Amdal itu menyampaikan sejumlah masukan.
Seperti disampaikan Ketua BPD Desa Huta Lombang Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Saharni, yang memohonkan kepada perusahaan agar memperhatikan pengaratan atap seng rumah warga.
Sidang amdal SMGP, warga usulkan beberapa perbaikan
Kamis, 5 Oktober 2023 22:05 WIB 1645