Ketua Umum Kadin Sumut Firsal Mutyara yang membuka acara itu mengatakan, PALMEX sangat dinanti-nanti pengusaha karena di pameran itu pengusaha bisa melihat berbagai produk dan teknologi terkini untuk kebutuhan perkebunan dan industri sawit.
Perusahaan sawit, katanya, memang harus terus meningkatkan teknologi baik di perkebunan mau pun industri olahannya.
Update teknologi terbaru sangat mempengaruhi hasil dan kualitas produksi.
"Di tengah persaingan bisnis produk sawit yang ketat di pasar global, pengusaha dalam negeri harus terus berbenah ke arah yang lebih baik baik di perkebunannya dan di industrinya," kata Firsal yang juga pengusaha kelapa sawit itu.
Didampingi Direktur Eksekutif Kadin Sumut Diaz Wardianto, Firsal menyebutkan, perkebunan dan industri sawit di Sumut mulai dikalahkan daerah penghasil sawit lainnya seperti Riau.
"Banyak faktor penyebabnya antara lain kalah cepat dengan alih teknologi, sehingga expo PALMEX harus dimanfaatkan," katanya.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat M Sinaga, mengatakan, selain peningkatan teknologi perkelapasawitan di perkebunan dan industri pengolahan, pemerintah harus terus mendorong peningkatan konsumsi produk sawit di dalam negeri.
"Kalau konsumsi di dalam negeri terus bertambah besar, ketergantungan ekspor semakin berkurang sehingga bisnis perkelapasawitan nasional tidak terpengaruh dengan kampanye negatif seperti selama ini yang bertujuan untuk melemahkan harga jual," katanya.
250 brand dari 10 negara berpameran di PALMEX Indonesia di Medan
Rabu, 4 Oktober 2023 18:18 WIB 2241