Petani kelompok itu bahkan akhirnya bisa membuat pupuk cair organik dari kotoran ternak
Belajar terus dan diikuti dengan praktik termasuk di lahan masing - masing, akhirnya membuat para petani anggota kelompok merasakan dan melihat hasil yang positif.
"Hidup terasa lebih bahagia karena pendapatan memadai. Kami sangat berterima kasih dengan AQUA," katanya.
Dengan sudah bisa membuat pupuk organik, misalnya, kata Supriyanto, petani tidak lagi diselimuti kekhawatiran terlambat mendapatkan pupuk kimia bersubsidi dari pemerintah.
Atau harus memikirkan biaya yang harus disiapkan untuk membeli pupuk non subsidi yang harganya terus naik seperti selama ini.
"Sekarang kami tidak ragu lagi untuk bertani, karena melalui pertanian ramah lingkungan, kami selalu mendapatkan keuntungan finansial," katanya.
Keuntungan, ujar Supriyanto, diperoleh dari berkurangnya biaya pengeluaran untuk membeli pupuk kimia.
Sebaliknya, hasil panen lebih bagus dengan harga jual yang lebih menguntungkan.
"Otomatis pendapatan kami petani lebih besar. Hidup jadinya lebih tenang dan bahagia," tegasnya yang juga dibenarkan petani lain anggota Kelompok Tani Sehat.
Apalagi, dengan penggunaan pupuk organik, ujar mantan kepala desa itu, petani anggota kelompok merasa ikut membantu menjaga dan memperbaiki kerusakan lahan akibat penggunaan pupuk kimia selama ini.
AQUA Peduli Lingkungan dan Masyarakat
Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Langkat, Jimmi Simorangkir mengatakan, kegiatan pertanian ramah lingkungan itu memang bertujuan membantu masyarakat di sekitar pabrik AQUA Langkat, yakni di Desa Pasar VI Kwala Mencirim dan Desa Namu Ukur Utara, agar dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Peningkatan perekonomian itu melalui kenaikan hasil pertanian yang dikelola secara ramah lingkungan.
Selain bisa meningkatkan produksi, hasil pertanian dari Kwala Mencirim juga menjadi lebih sehat.
"Jadi selain menyebarluaskan hasil panen yang sehat di tengah masyarakat juga untuk menyehatkan keluarga petani sendiri karena mengkonsumsi hasil panen yang sehat," ujar Jimmy Simorangkir.
Hasil demplot dan kebun petani berupa pare, kacang panjang, cabai, tomat, kangkung, sawi, gambas yang cukup bagus sudah membuktikan bahwa program AQUA sudah berhasil.