Pemprov Sumut jamin stok beras aman meski harga naik
Jumat, 8 September 2023 20:47 WIB 2000
Juwaini memprediksi setiap hektare akan menghasilkan 5,2 ton gabah kering panen (GKP), sehingga GKP total keseluruhan menjadi 360.375 ton. Dengan asumsi 60 persen dari GKP menjadi beras setelah diolah, maka jumlah beras Sumut pada September 2023 sekitar 216 ribu ton.
"Perkiraan kami, Sumut dapat memproduksi 2,5 juta ton beras sampai akhir Desember 2023, dengan kebutuhan 2,08 juta ton sehingga bisa meraup surplus 500 ribu ton beras pada tahun 2023. Ini belum lagi ditambah beras dari program Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino, di mana Sumut menyiapkan 45.000 hektare, yang berpotensi menghasilkan 140 ribu ton beras," tutur dia.
Baca juga: Pemprov Sumut dukung pembangunan alun-alun Kota Padang Sidempuan
Harga beras medium di Sumatera Utara melewati harga eceran tertinggi (HET) pemerintah sejak lebih dari seminggu terakhir.
Badan Pangan Nasional mencatat, pada Jumat (8/9), harga rata-rata beras medium di Sumut mencapai Rp12.880 per kilogram atau lebih tinggi dari HET Rp11.500 per kilogram.
Sementara beras premium berharga rata-rata Rp14.150 per kilogram, masih sedikit di bawah HET Rp14.400.
Juwaini menegaskan, stok beras yang cukup di Sumut menepis anggapan bahwa kenaikan harga terjadi lantaran kurangnya suplai.
"Kenaikan harga itu terjadi karena El Nino yang membuat sawah-sawah di beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa gagal tanam dan gagal panen. Lalu disebabkan pula faktor nonteknis seperti mahalnya harga pupuk, pestisida dan biaya transportasi," kata dia.