Faris mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk kemudian mengeluarkan gelombang radio intens yang diarahkan pada saraf-saraf di sekitar ginjal yang berperan pada mekanisme hipertensi.
Dia menyebutkan upaya tersebut utamanya dilakukan pada pasien yang sudah tidak mempan dengan kombinasi beberapa obat penurun tekanan darah.
"Pada beberapa orang, hipertensi sulit dikendalikan meski dengan pengobatan khusus. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah hipertensi resisten, yaitu kegagalan untuk mengontrol tekanan darah meskipun telah mengonsumsi dosis maksimum dari obat yang diberikan dokter," ujarnya.