Medan (ANTARA) - Pengurus Provinsi Persatuan Senam Indonesia (Persani) Sumatera Utara belum berani memasang target medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, mengingat sarana latihan yang digunakan para atlet masih belum memenuhi standar.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persani Sumut, Syafrizal di Medan, Sabtu, mengatakan, pihaknya tidak berani bicara target medali di PON dengan kondisi persiapan atlet yang saat ini dinilai memprihatinkan.
"Peralatan latihan atlet kami sudah usang. Sejak saya masih jadi atlet sampai sekarang peralatan latihan belum pernah diganti, artinya sudah 40 tahunan. Jadi kalau kita mau bicara target medali harus sesuailah dengan fakta yang ada,” ujar Syafrizal.
Menurut Syafrizal, pihaknya tidak ingin mematok target muluk-muluk kalau akhirnya tidak tercapai dan setelah PON dikejar-kejar, ditagih janji. Menurutnya, bagaimana mau target medali emas, kalau sekadar peralatan gagang kuda pelana saja tidak punya.
"Silakan cek kondisi di lapangan, bagaimana peralatan atlet kami berlatih. Belum lagi kalau hujan kondisi gedung banjir. Atlet kami berlatih di atas matras karate yang jelas tidak cocok, sering membuat atlet terjatuh dan cedera," katanya.
"Jadi untuk PON 2024, cabor senam tak berani target emas. Karena untuk dapat emas itu butuh modal dan peralatan memadai. Di senam ini tak ada istilah kejutan, beda di cabor tarung seperti tinju. Mencetak atlet senam ini butuh proses,” tegasnya.
Begitu pun, Syafrizal mengatakan pihaknya akan tetap berusaha memaksimalkan persiapan atlet dengan harapan bisa menyumbang medali.
"Ya, walau tidak emas, setidaknya bisa menyumbang medali walau itu pasti tidak akan mudah," katanya.
Lebih lanjut Syafrizal mengatakan, senam Sumut pernah jaya di era tahun 1980 hingga awal 2000-an. Saat itu setiap gelaran PON, senam Sumut selalu mampu meraih medali emas.
Terakhir Sumut menyabet 2 emas pada PON 2004 Sumsel dan medali perunggu pada PON 2008 Kaltim. Setelah itu senam Sumut tak pernah lagi menyabet medali PON.