Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan pendapatan sebesar Rp4,95 triliun pada semester I-2023, atau meningkat sebesar 11,78 persen year on year (yoy), dari sebelumnya sebesar Rp4,43 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Raihan pendapatan Kimia Farma, secara konsolidasi hingga Juni 2023 disokong oleh kuatnya penjualan produk dan peningkatan jasa layanan laboratorium medis dan klinik,” ujar Direktur Utama Kimia Farma David Utama sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Dari sisi kategori produk, David menjelaskan obat generik menyumbang pendapatan sebesar Rp1,07 triliun, atau meningkat sekitar 25,26 persen (yoy), dari sebelumnya sebesar Rp858,96 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, penjualan produk etikal dan lisensi juga meningkat 13,99 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,89 triliun, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lanjutnya, layanan laboratorium medis dan klinik perseroan sebesar Rp488,16 miliar pada semester I-2023, atau meningkat 16,60 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp418,66 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, penjualan obat Over The Counter (OTC) dan kosmetika tumbuh 4,85 persen (yoy) menjadi Rp1,06 triliun pada semester I- 2023, dari sebelumnya sebesar Rp1,01 triliun.