Sementara itu, kategori alat kesehatan berkontribusi senilai Rp49,02 miliar, terkontraksi 14,75 persen (yoy) dibandingkan sebelumnya sebesar Rp57,50 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan pendapatan menyebabkan Kimia Farma mampu mencetak laba operasional positif sebesar Rp236,29 miliar pada semester I- 2023, atau berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun 2022, yang mana perseroan masih mencatat rugi operasional sebesar Rp15,67 miliar.
"Pencapaian kinerja positif tersebut mampu mendorong bottom line Kimia Farma dengan membukukan laba bersih sebesar Rp19,47 miliar sepanjang semester I-2023. Jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu, Kimia Farma mencatat kerugian bersih Rp206,30 miliar," ujar David.
Pertumbuhan mengesankan juga terjadi pada sisi aset, yang mana perseroan mencatat total aset sebesar Rp20,60 triliun pada semester I-2023, atau tumbuh sekitar 1,21 persen (yoy) dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp20,35 triliun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kimia Farma raih pendapatan Rp4,95 triliun di semester I-2023