Mengasuh anak
Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Diana Setiyawati mengatakan ada banyak cara agar ayah bisa ikut berperan dalam mengasuh anak, seperti melakukan kegiatan bersama, sering berkomunikasi dengan anak, saling berbagi hal yang disukai, mengasuh anak, memberikan pengarahan, selalu ada untuk anak, dan lainnya.
Dalam hal ini, ayah harus ikut beraktivitas bersama anak karena kegiatan bersama ikut menstimulasi perkembangan kognitif, termasuk cara berkomunikasi antara ayah dan ibu, ikut berperan.
Cara berkomunikasi yang lebih kompleks dengan orang tua menuntut kemampuan bahasa yang lebih tinggi, sehingga bisa menstimulasi perkembangan kognitif anak.
Selain itu, keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan mendorong perkembangan fungsi eksekutif lebih optimal. Fungsi eksekutif atau pengambilan keputusan berkaitan dengan kemampuan merencanakan, pengendalian diri, pemecahan masalah, dan perhatian.
Cara mengasuh anak, tentu melibatkan kehadiran ayah secara tatap muka. Pengasuhan juga mempengaruhi perkembangan emosi. Relasi positif antara ayah dan anak akan membantu anak mengembangkan emosi yang matang.
Tak hanya itu, ayah yang memberikan dukungan emosi atau terlibat pengasuhan bisa mengurangi beban pada ibu, sehingga turut mempengaruhi kualitas hubungan antara ibu dan anak.
Keterlibatan ayah juga berpengaruh pada kelekatan anak yang akan mempengaruhi perkembangan kognitif dan sosial. Anak yang tidak mendapatkan pengasuhan dan kehangatan dari sosok ayah akan mudah mengalami kecemasan, kompetensi sosial lemah, dan mengalami kepercayaan diri yang rendah.
Dalam perkembangan moral, ayah berperan penting dalam penanaman nilai individu karena sikap ayah cenderung lebih tegas dan maskulin dari pada ibu.