Medan (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Baskami Ginting meminta Pertamina dan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumut mengatasi kelangkaan LPG 3 kilogram di wilayahnya.
"Ya, kami meminta Pertamina untuk segera memenuhi kebutuhan LPG 3 kg itu," ujar Baskami Ginting kepada ANTARA di Medan, Senin.
Baskami juga mengatakan Pemprov Sumut di bawah komando gubernur bisa meminta dinas terkait dan Pertamina membahas LPG subsidi ini. Kelangkaan gas tersebut menurutnya ada di berbagai daerah di antaranya di Deli Serdang, Mandailing Natal dan Medan.
"Perlu diusut apakah persediaan gas menipis atau ada oknum yang bermain," ucapnya.
Baskami juga meminta kepada Polda Sumut dan jajaran menelusuri LPG untuk menindak pangkalan yang nakal maupun oknum. Pertamina perlu mengetahui sejauh mana alur pendistribusian LPG dari hulu ke hilir.
Menanggapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyatakan subsidi yang tetap sasaran menjadi kunci untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kg di Sumut."Kami mendapat keluhan masyarakat sulit mendapatkan LPG 3 kg. Untuk mengatasi hal tersebut, sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, maka akan diterapkan subsidi tepat LPG 3 kg," ujar Area Manager Comm Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan.
Untuk itu, Susanto melanjutkan, saat ini pihaknya melakukan registrasi dan verifikasi pangkalan yang berlangsung sejak pertengahan Juli 2023 dan ditargetkan tuntas akhir Juli 2023.
Proses registrasi mencakup pembaruan lokasi (geo tagging) serta sarana dan fasilitas pangkalan.
"Subsidi tepat LPG 3 kg akan menerapkan sistem digitalisasi yang terintegrasi dengan data keluarga penerima manfaat yang berasal dari pemerintah," kata Susanto.
Pihaknya pun akan melaksanakan pertemuan dengan pemerintah daerah pada pekan ini untuk berkoordinasi soal sistem pembelian LPG 3 kg sesuai kaidah subsidi tepat sasaran.
Menurut Susanto, sinergi dijalin demi pengawasan penyaluran LPG dengan melakukan inspeksi mendadak ke sektor-sektor usaha yang sebenarnya tidak berhak mendapatkan LPG 3 kg.