Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat lebih lanjut pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk sesi ketiga berturut-turut, karena dolar merosot ke level terendah sejak April 2022 di tengah pendinginan inflasi AS yang mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir pengetatan moneternya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange terdongkrak 2,10 dolar AS atau 0,11 persen menjadi ditutup pada 1.963,80 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.968,50 dolar AS dan terendah di 1.956,60 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 24,60 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.961,70 dolar AS pada Rabu (12/7/2023), setelah menguat 6,10 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.937,10 dolar AS pada Selasa (11/7/2023), dan tergelincir 1,50 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.931,00 dolar AS pada Senin (10/7/2023).
Dolar melemah karena pendinginan inflasi AS mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini, mengikis keunggulan imbal hasil greenback atas rekan-rekannya.
Terhadap sekeranjang enam mata uang, indeks dolar turun 0,8 persen menjadi 99,738, setelah turun sebelumnya ke 99,767, palung baru 15 bulan. Indeks dolar menuju penurunan mingguan terbesarnya pada tahun 2023.
Emas menguat karena dolar AS merosot ke terendah sejak April 2022
Jumat, 14 Juli 2023 9:52 WIB 962