Jakarta (ANTARA) - Pakar bedah toraks kardiovaskular dr Dicky Allgheri Wartono, Sp.BTKV (K) dari Heartology mengatakan ada sejumlah kondisi yang membuat pasien sakit jantung tidak memungkinkan menjalani tindakan bedah invasif minimal atau Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS), salah satunya bertubuh sangat gemuk.
"Prosedur untuk pasien yang kurus pun sudah sangat panjang, kalau pada pasien gemuk tidak sampai kadang-kadang alat-alatnya ke dalam jantung sehingga tentunya tidak bisa dioperasi," ujar dia dalam acara yang digelar daring, Kamis.
Dicky mengatakan, pasien perlu memiliki berat badan minimal 40 kg demi optimalnya instrumen yang digunakan. Menurut dia, belum ada instrumen yang optimal pada pasien sakit jantung dengan bobot tubuh di bawah 40 kg.
Bentuk dada pasien yang tidak normal juga menjadi sebab pasien tak bisa menjalani operasi invasif minimal. Selain itu, pasien dengan fungsi jantung sudah tidak bagus dan pernah menjalani operasi jantung sebelumnya.
"Pasien kalau sebelumnya pernah operasi jantung begitu kita buka enggak bisa dilihat apa-apa karena semuanya lengket, enggak bisa bedakan mana jantung, selaput jantung, semua berbahaya," kata Dicky.
Dia tidak menganjurkan pasien dengan riwayat operasi jantung menjalani bedah invasif minimal karena memakan waktu yang sangat lama sehingga melelahkan pasien maupun dokter yang mengoperasinya.