Tapanuli Utara (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara, Sudirman Manurung didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Saroha Nababan, mengungkapkan, pihaknya mencatat peristiwa yang mengkhawatirkan, dimana sebanyak 285 kasus gigitan anjing rabies terjadi dalam kurun waktu Januari-Mei 2023.
"Dalam kurun waktu Januari-Mei 2023 terdapat 285 kasus gigitan anjing dan mengakibatkan satu orang meninggal," ujar Sudirman didampingi Saroha Nababan kepada Antara, Senin (10/7).
Dikatakan, sebanyak 221 orang di antara para korban gigitan memerlukan tindakan vaksin anti rabies, dan 64 orang lainnya dalam tahap observasi.
Sementara itu, satu orang dari jumlah total korban gigitan yang sebelumnya juga telah menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik Medan dilaporkan telah meninggal dunia.
"Rabies sangat berbahaya dengan tingkat kematian yang hampir mencapai 100 persen setelah gejala muncul. Virus ini umumnya dapat menginfeksi mamalia apa pun dan yang paling sering adalah anjing," terangnya.
Menurutnya, tanpa vaksinasi secara teratur, anjing juga berisiko tertular virus mematikan ini, yang menyerang sistem saraf dan menyebabkan gejala-gejala seperti perubahan perilaku yang ekstrem, kelumpuhan, kejang, gagal napas, hingga kematian.