Masjid merupakan peninggalan Sultan Ma’moen Al Rasyid, situs ini memiliki nilai sejarah yang tinggi serta terjaga. Hingga saat ini masih aktif digunakan untuk kegiatan peribadahan umat Muslim.
Arsitektur awalnya merupakan karya seorang arsitek Belanda, Van Erp. Namun karena sesuatu hal, Van Erp tidak dapat melanjutkan pekerjaannya di Medan sehingga diteruskan oleh arsitek asal Belanda lainnya yaitu JA Tingdeman.
Gaya arsitektur Masjid Raya Al-Mashun adalah perpaduan yang serasi dari gaya bangunan khas Timur Tengah, India dan juga Spanyol.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sultan Deli XIV sebut delapan ekor hewan kurban di Masjid Raya Medan