Dairi (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara Nawal Lubis mengajak para kader PKK menjadi pelopor pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Ibu-ibu PKK harus menjadi pelopor dan pelapor untuk pencegahan kejahatan maupun kekerasan pada anak dan perempuan," ujar dia di Kabupaten Dairi, Kamis.
Dia menjelaskan PKK merupakan organisasi yang bisa menjangkau masyarakat di tingkat terkecil, yaitu keluarga.
Untuk itu, kata dia, apabila ada seseorang yang mengalami kekerasan, kader PKK diharapkan langsung mendampingi korban untuk melapor, sehingga korban bisa mendapat bantuan hukum sekaligus pendampingan psikologis dari lembaga atau instansi terkait.
"Apabila terjadi pada anda, jangan takut mengadu, jangan malu, kadang saya temukan banyak korban malu mengadu karena katanya aib, nggak usah takut ya ibu-ibu,” ujar Nawal.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian PPPA, dari seluruh kasus kekerasan perempuan dan anak di Sumut, korban anak yakni 448 kasus dari usia 5-17 tahun.
Ia mengatakan kekerasan pada anak akan berdampak buruk bagi bangsa dan masa depan negara.
Ia menjelaskan anak akan menjadi penerus bangsa sehingga mereka yang mendapat kekerasan perlu mendapat penanganan secara optimal.
“Psikologi anak yang mendapat kekerasan perlu ditangani secara optimal, untuk itu diperlukan juga kebijakan berupa pedoman penanganan kekerasan terhadap anak sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan,” kata Nawal.
Ketua TP PKK Dairi Romy Mariani mengatakan kehadiran Ketua TP PKK Sumut menjadi semangat kader PKK di daerah itu dalam hal pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kehadiran Ketua TP PKK Nawal Lubis di Desa Silalahi II, Silahisabungan menjadi semangat bagi kami," ujar dia.
Ketua PKK Sumut ajak kader jadi pelopor pencegahan kekerasan anak
Kamis, 15 Juni 2023 22:34 WIB 1704